Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Program PHK massal Goldman Sachs Group dikabarkan akan dimulai pada hari Rabu (11/1) pekan ini. Langkah ini diambil ketika bank tersebut menyadari adanya tantangan ekonomi yang sulit di waktu mendatang.
Menurut sejumlah sumber yang dikutip Reuters, PHK massal di Goldman Sachs akan berdampak pada lebih dari 3.000 karyawan.
Sementara itu, Bloomberg pada hari Minggu (8/1) melaporkan bahwa Goldman Sachs akan menghapus 3.200 posisi. Per Q3 tahun lalu Goldman Sachs tercatat memiliki 49.100 karyawan.
PHK kemungkinan akan mempengaruhi sebagian besar divisi utama bank, tapi sepertinya akan berpusat pada divisi perbankan investasi Goldman Sachs.
Baca Juga: Goldman Sachs: Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2023 Tak Sampai 2% YoY
Bank institusional ini telah mengalami penurunan besar dalam kesepakatan korporasi sebagai akibat dari volatilitas pasar keuangan global.
Menurut data Dealogic, biaya perbankan investasi hampir separuh dari pemasukan bank di tahun 2022. Tahun lalu Goldman Sachs mendapatkan US$77 miliar secara global, turun dari US$132,3 miliar yang didapat tahun sebelumnya.
Nilai total dari sektor merger dan akuisisi secara global telah merosot 37% menjadi US$3,66 triliun per 20 Desember 2022. Nilainya sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa tahun lalu di angka US$5,6 triliun.
Baca Juga: Perbankan Besar Prediksi Ekonomi AS Masuk Resesi Tahun Ini
Lebih lanjut, Dealogic juga mencatat bahwa bank ini telah mengeksekusi transaksi pasar modal ekuitas (ECM) senilai US$517 miliar pada akhir Desember 2022. Meski terlihat besar, angka itu nyatanya ada di level terendah sejak awal 2000-an.
Angka itu juga turun hingga 66% dari keuntungan yang mereka dapat di tahun 2021.
Saham Goldman Sachs telah merosot hampir 10% pada tahun 2022. Beruntung, mereka masih sanggup mengungguli indeks bank S&P 500 yang turun 24% di tahun yang sama.