Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Zhu dan sumber-sumber lain mengatakan Quick bisa memberikan informasi real-time ke AS dan pejabat lainnya di seluruh dunia selama minggu-minggu pertama wabah, ketika mereka mengatakan pemerintah China membungkam informasi dan memberikan penilaian yang salah.
Quick hengkang dari China di tengah perselisihan perdagangan AS yang pahit dengan China. Sang sumber bilang, Quick baru mengetahui posisinya yang didanai pemerintah federal, yang secara resmi dikenal sebagai penasihat Program Pelatihan Epidemiologi Lapangan AS di China, akan dihentikan pada September.
Pihak CDC AS mengatakan, mereka pertama kali mengetahui tentang "sekelompok 27 kasus pneumonia" yang tidak dapat dijelaskan asalnya di Wuhan, China, pada 31 Desember.
Baca Juga: Corona mewabah, Trump hanya punya sedikit kekuatan untuk mendongkrak ekonomi AS
Sejak itu, wabah penyakit yang dikenal sebagai COVID-19 telah menyebar dengan cepat di seluruh dunia, menewaskan lebih dari 13.600 orang, menginfeksi lebih dari 317.000 orang. Epidemi telah menyebabkan gelombang pasien di banyak rumah sakit di beberapa negara, termasuk Italia, dan ancaman serupa diprediksi akan terjadi di Amerika Serikat dan di tempat lain.
Selama jumpa pers pada hari Minggu, tak lama setelah artikel ini pertama kali diterbitkan, Presiden Donald Trump membantah laporan Reuters dan mengatakan "100% salah," tanpa membahas apakah posisi Quick tersebut telah dihilangkan.
Direktur CDC AS Robert Redfield mengatakan, pihaknya mempertahankan kehadiran badan tersebut di China. "Bahkan posisi saat ini sebenarnya sedang ditambah," tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baca Juga: Lagi, perang dunia, kali ini lawan virus corona tunda Olimpiade
Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters sebelum laporan itu diterbitkan, CDC mengatakan penghapusan posisi penasihat tidak menghalangi kemampuan Washington untuk mendapatkan informasi dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan CDC yang tidak mempelajari kasus-kasus di China sebelumnya.