Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tul Sittisomwong, pemimpin kelompok royalis, mengajukan pengaduan ke polisi terhadap Parit dan dua pemimpin unjuk rasa lainnya, dengan mengatakan mereka telah melanggar hukum lese majeste.
"Banyak warga Thailand tidak nyaman dengan orang yang menghina Yang Mulia," katanya kepada wartawan.
Perdana menteri mengatakan pada bulan Juni bahwa lese majeste tidak diterapkan sesuai dengan keinginan raja.
Baca Juga: Nasib kerajaan Thailand di ujung tanduk, ini penyebabnya
Pemimpin protes lainnya, Panusaya Sithijirawattanakul, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak menghina monarki.
“Kami tidak ingin menjatuhkan institusi. Proposal kami adalah reformasi, bukan revolusi, "katanya.
Simbolisme dari plakat tersebut adalah kemiripannya dengan plakat yang memperingati berakhirnya monarki absolut pada tahun 1932 dan yang dipindahkan dari luar istana kerajaan pada tahun 2017, setelah Vajiralongkorn naik takhta.