kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PM Belanda: Saya Minta Maaf yang Sebesar-besarnya kepada Rakyat Indonesia


Jumat, 18 Februari 2022 / 14:01 WIB
PM Belanda: Saya Minta Maaf yang Sebesar-besarnya kepada Rakyat Indonesia
ILUSTRASI. PM Belanda Mark Rutte mengajukan permintaan maaf penuh kepada Indonesia, atas kekerasan berlebihan selama perjuangan kemerdekaan Indonesia. REUTERS/Piroschka van de Wouw.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Pada 1969, pemerintah Belanda menyimpulkan, pasukannya secara keseluruhan telah berperilaku benar selama perang. Tetapi, mengakui di  2005, mereka "berada di sisi sejarah yang salah".

Pada Maret 2020, saat berkunjung ke Indonesia, Raja Willem-Alexander membuat permintaan maaf yang mengejutkan atas kekerasan yang Belanda lakukan.

Pemerintah Belanda kemudian menawarkan kompensasi 5000 euro kepada anak-anak Indonesia yang orangtuanya dieksekusi selama konflik, setelah penyelesaian tahun 2013 dengan janda dari satu pembantaian terkenal di Desa Ragawede pada 1947.

Rutte mengulangi pada Kamis (17/2), tawaran Belanda untuk menyelesaikan klaim kompensasi tetap terbuka.

Baca Juga: ​Hari Pahlawan 10 November 2021, ini 3 jenis makam pahlawan yang perlu diketahui

Studi tersebut menemukan, Pemerintah Belanda mengirim tentara pada misi yang mustahil yang tidak dilatih dengan baik. Kemudian terlibat dalam tindakan penyiksaan, pembunuhan di luar proses hukum, dan penggunaan senjata yang tidak proporsional.

Baik Rutte maupun akademisi yang terlibat dalam penelitian tersebut menolak untuk membahas, apakah Belanda mungkin bertanggungjawab atas kejahatan perang dalam konflik tersebut.

"Itu urusan jaksa penuntut umum," kata Rutte.

"Laporan itu memang tidak ditulis dari sudut pandang hukum tetapi dari segi sejarah, tapi bagaimanapun juga, hal-hal terjadi di sana yang hari ini kami kutuk sepenuhnya," ungkapnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×