Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Namun, Lam, yang menampik ada perombakan kabinet sebelum berangkat ke Beijing, mengatakan, tugas pertamanya adalah menekan kekerasan dan memulihkan ketertiban, sambil berusaha untuk melakukan lebih banyak dialog dengan masyarakat.
Minggu (15/12) malam, sekelompok pemuda bertopeng memblokir jalan-jalan di sekitar Distrik Mong Kok, memaksa polisi untuk menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. Ini pertama kalinya dalam hampir dua minggu gas air mata keluar dari senapan polisi.
Baca Juga: Tingkat kesabaran investor asing di Hong Kong mulai menipis
Melansir Reuters, api menyala di sejumlah titik dan lampu lalu lintas hancur. Seorang reporter televisi lokal melaporkan, mahasiswa Universitas Baptist terkena proyektil gas air mata polisi dan harus dirawat di rumahsakit.
Sekelompok kecil pengunjuk rasa membentuk barikade di beberapa mal, memblokir pintu masuk, menghancurkan kaca, dan meneriakkan slogan-slogan termasuk "berjuang untuk kebebasan". Banyak toko di mal yang terkena dampak dan tutup lebih awal setelah polisi anti huru-hara menyerbu masuk, menyemprotkan merica ke arah kerumunan, dan menangkap banyak pengunjuk rasa.