kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.340.000   -1.000   -0,04%
  • USD/IDR 16.728   3,00   0,02%
  • IDX 8.449   34,60   0,41%
  • KOMPAS100 1.169   5,56   0,48%
  • LQ45 849   3,28   0,39%
  • ISSI 295   1,76   0,60%
  • IDX30 442   1,63   0,37%
  • IDXHIDIV20 511   0,66   0,13%
  • IDX80 131   0,76   0,59%
  • IDXV30 135   0,13   0,09%
  • IDXQ30 141   0,19   0,14%

PM China Tawarkan Kerja Sama Lebih Dekat dengan Jerman di Industri Strategis


Senin, 24 November 2025 / 09:00 WIB
PM China Tawarkan Kerja Sama Lebih Dekat dengan Jerman di Industri Strategis
ILUSTRASI. Li Qiang, kiri, adalah sekutu lama Presiden China Xi Jinping.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Perdana Menteri China, Li Qiang, menawarkan kerja sama lebih erat kepada Kanselir Jerman, Friedrich Merz, di bidang energi baru, manufaktur pintar, biomedis, dan teknologi kendaraan cerdas saat bertemu di sela-sela KTT G20 pada Minggu (23/11), menurut laporan Xinhua.

Hubungan antara ekonomi terbesar kedua dan ketiga dunia ini membaik secara signifikan dalam sebulan terakhir, setelah China membatasi ekspor chip dan logam tanah jarang yang sempat mengganggu operasi perusahaan Jerman.

Baca Juga: Larangan Media Sosial Remaja, Kreator Konten Australia Melirik Pasar Luar Negeri

Hal ini membuat Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, membatalkan kunjungannya ke Beijing bulan lalu karena China hanya menyetujui satu pertemuan dari jadwal yang diajukan.

Kunjungan resmi pertama di era kepemimpinan Merz dilakukan oleh Menteri Keuangan Jerman, Lars Klingbeil, pekan lalu, yang menstabilkan hubungan dengan bertemu Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, di tengah tekanan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap kedua negara. Merz juga diperkirakan akan segera melakukan kunjungan ke China.

Li menyatakan harapannya agar Jerman “mempertahankan kebijakan yang rasional dan pragmatis terhadap China, menghilangkan intervensi dan tekanan, fokus pada kepentingan bersama, serta memperkuat dasar kerja sama,” menurut pernyataan resmi media pemerintah China yang dirilis Minggu malam.

Meskipun terdapat gesekan terkait dukungan Beijing terhadap Rusia, tindakan China di Indo-Pasifik, serta kritik Berlin terhadap catatan hak asasi manusia dan kebijakan industri yang disubsidi negara, kedua negara tetap terikat oleh hubungan perdagangan yang luas dan saling menguntungkan.

Baca Juga: Dolar Stabil Senin (24/11) Pagi, Fokus pada Yen Jelang Thanksgiving

“China bersedia bekerja sama dengan Jerman untuk memanfaatkan peluang pengembangan di bidang-bidang baru seperti energi baru, manufaktur pintar, biomedis, teknologi hidrogen, dan kendaraan cerdas,” ujar Li dari Johannesburg, Afrika Selatan, tuan rumah KTT G20 pertama di benua Afrika.

Data menunjukkan China membeli barang Jerman senilai US$ 95 miliar tahun lalu, sekitar 12% di antaranya berupa mobil, menempatkan Jerman sebagai salah satu dari 10 mitra dagang terbesar China.

Sebaliknya, Jerman mengimpor barang China senilai US$ 107 miliar, sebagian besar chip dan komponen elektronik lainnya.

Selain itu, Jerman menonjol sebagai mitra investasi bagi China, dengan suntikan modal baru senilai US$ 6,6 miliar pada 2024, yang mencakup 45% dari total investasi asing langsung China dari Uni Eropa dan Inggris, menurut Mercator Institute for China Studies.

Baca Juga: Bursa Australia Melesat 1,1% Senin (24/11) Pagi, BHP Naik Setelah Batalkan Merger

Bagi Jerman, China merupakan pasar otomotif yang nyaris tak tergantikan, menyumbang hampir sepertiga penjualan produsen mobil Jerman.

Perusahaan kimia dan farmasi Jerman juga memiliki kehadiran besar di China, meski menghadapi tekanan dari pesaing lokal.

Selanjutnya: IHSG Berperpotensi Rebound, Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Senin (24/11)

Menarik Dibaca: IHSG Berperpotensi Rebound, Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Senin (24/11)




TERBARU

[X]
×