kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PM India: Gelombang kedua infeksi virus corona datang seperti badai


Rabu, 21 April 2021 / 12:35 WIB
PM India: Gelombang kedua infeksi virus corona datang seperti badai
ILUSTRASI. Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara kepada media di dalam halaman parlemen di New Delhi, India, Senin (14/9/2020). REUTERS/Stringer.


Sumber: Al Jazeera,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, negaranya menghadapi "badai" virus corona baru yang membanjiri sistem kesehatan, dengan rumahsakit di New Delhi akan mulai kehabisan oksigen medis pada Rabu (21/4).

Menurut Modi, pemerintah pusat bekerja dengan otoritas lokal di seluruh negeri untuk memastikan pasokan tempat tidur rumahsakit, oksigen, dan obat anti-virus yang memadai untuk memerangi gelombang besar kedua pandemi virus corona.

“Situasinya bisa dikendalikan sampai beberapa minggu lalu. Gelombang kedua infeksi datang seperti badai," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa, mendesak warga untuk tetap di dalam rumah dan tidak panik.

“Pemerintah pusat dan negara bagian serta sektor swasta bersama-sama berusaha memastikan pasokan oksigen bagi mereka yang membutuhkan. Kami mencoba meningkatkan produksi dan pasokan oksigen di seluruh negeri," ujar Modi, seperti dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Darurat Covid-19, warga India meminta pertolongan untuk dirawat melalui Twitter

India saat ini mencatat lebih banyak kasus baru virus korona dibanding negara lain. Pada Senin (19/1), rata-rata tujuh hari untuk infeksi harian baru mencapai 233.000 kasus, menurut Our World in Data.

India melaporkan jumlah kematian harian tertinggi pada Selasa (20/4), dengan sebagian besar negeri Sungai Gangga sekarang memberlakukan lockdown di tengah gelombang penularan kedua yang meningkat pesat.

Kementerian Kesehatan mengatakan, 1.761 orang meninggal dalam satu hari terakhir, meningkatkan angka kematian di India menjadi 180.530, meskipun para ahli percaya jumlah korban sebenarnya di negara itu jauh melebihi statistik resmi.

Penguncian sebagai upaya terakhir 

Dalam pidatonya kepada bangsa, Modi mendesak pemerintah negara bagian untuk menggunakan penguncian sebagai upaya terakhir guna menahan penyebaran gelombang kedua infeksi virus corona, bahkan ketika kasus dan kematian melonjak ke rekor tertinggi.

Baca Juga: Lebih dari 50 penumpang pesawat dari India tujuan Hong Kong positif Covid-19

“Kita harus menyelamatkan negara dari penguncian. Saya mengimbau negara bagian, mereka harus menggunakan lockdown sebagai opsi terakhir, dan lebih memperhatikan zona penahanan mikro,” kata Modi dalam pidatonya mengenai situasi virus corona terkini.

Penguncian telah berlaku di seluruh negeri ketika infeksi melonjak di India, termasuk di New Delhi selama seminggu mulai Senin malam untuk mencoba menahan virus corona dan memberikan bantuan ke rumahsakit.

Manish Sisodia, Wakil Menteri Utama New Delhi, mengungkapkan, rumahsakit pemerintah di kota berpenduduk 20 juta orang itu hanya memiliki oksigen 8-24 jam. Sementara beberapa rumahsakit swasta cuma punya cukup oksigen untuk empat sampai lima jam.

"Jika kami tidak mendapatkan cukup pasokan besok pagi, itu akan menjadi bencana," katanya kepada Reuters, menyerukan bantuan segera dari pemerintah pusat.

Selanjutnya: India catatkan rekor 1.761 kematian akibat Covid-19, sejumlah kota mulai lockdown




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×