kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

PM India: Kami tak mau konflik dengan China, tapi siap berperang jika diprovokasi


Kamis, 18 Juni 2020 / 06:30 WIB
PM India: Kami tak mau konflik dengan China, tapi siap berperang jika diprovokasi


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Tensi tinggi di perbatasan India dengan China masih bergejolak. Terlebih setelah terjadi insiden mematikan yang melibatkan tentara kedua belah pihak.

Sejauh ini, pemerintahan kedua negara nampaknya masih tak ingin bersikap gegabah. Namun tak dipungkiri aura panas tetap tak bisa disembunyikan.

Baca Juga: Ancaman Trump untuk menarik pasukannya dari Jerman bisa jadi bencana bagi NATO

Perdana Menteri India Narendra Modi misalnya dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa New Delhi tidak ingin berperang dengan China. tetapi siap untuk melakukannya jika perlu.

“Saya ingin meyakinkan negara bahwa pengorbanan tentara kita tidak akan sia-sia," katanya seperti dikutip South China Morning Post

"Bagi kami, persatuan dan integritas negara adalah yang paling penting. India menginginkan perdamaian tetapi mampu memberikan jawaban jika diprovokasi," tegasnya.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan bahwa perselisihan kedua negara di perbatasan dimulai setelah pasukan China melewati konsensus untuk menghormati Garis Kontrol Aktual di Lembah Galwan.

Baca Juga: Sebabkan korban jiwa, China salahkan India atas bentrokan mematikan di perbatasan

"Sedangkan aktivitas tentara India tetap dalam sisi wilayah India dalam LAC," kata seorang juru bicara kementerian tersebut.

Militer India mengatakan 20 tentaranya tewas dalam bentrokan dengan pasukan China pada Senin di lembah Galwan, yang terletak di antara Ladakh yang dikuasai India dan Aksai Chin yang dikuasai China.

Korban jiwa ini adalah yang pertama dalam empat dekade konflik di sepanjang 3.500 km (2.200 mil) LAC yang memisahkan kedua negara yang memiliki senjata nuklir tersebut.

Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengatakan kehilangan tentara di Galwan sangat menyakitkan. "Tentara kami menunjukkan keberanian yang patut dicontoh dalam menjalankan tugas dan mengorbankan hidup mereka dalam tradisi tertinggi Angkatan Darat India," katanya.

Baca Juga: Kian panas, Korea Utara ancam batalkan perjanjian damai di perbatasan dengan Korsel

“Bangsa ini tidak akan pernah melupakan keberanian dan pengorbanan mereka. Hati saya tertuju pada keluarga prajurit. Bangsa ini berdiri berdampingan dengan mereka di saat yang sulit ini," katanya.

India pada awalnya melaporkan bahwa hanya tiga tentara yang tewas dalam bentrokan itu. Tetapi kemudian mengatakan bahwa 17 tentara lainnya meninggal karena luka-luka yang diderita di tengah suhu di bawah nol.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×