kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PM Jepang dikabarkan akan mundur, beberapa tokoh ini disebut jadi calon penggantinya


Jumat, 03 September 2021 / 13:32 WIB
PM Jepang dikabarkan akan mundur, beberapa tokoh ini disebut jadi calon penggantinya
ILUSTRASI. Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Menjelang pemilihan pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) bulan September ini, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dikabarkan tidak akan mencalonkan diri sebagai ketua. Artinya, Suga kemungkinan besar akan meninggalkan jabatannya sebagai perdana menteri.

Yoshihide Suga resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang menggantikan Shinzo Abe yang mengundurkan diri pada September 2020 lalu karena alasan kesehatan.

Sejak menjabat, Suga kerap mendulang kritik karena dianggap kurang cekatan dalam menangani Covid-19 di Jepang. Dalam berbagai survei yang dilakukan, tingkat dukungan kepada Suga bahkan turun di bawah 30%.

Suga dikabarkan sudah menyiapkan penggantinya setelah hanya satu tahun menjadi perdana menteri. Suga dijadwalkan menggelar konferensi pers pada minggu depan.

Dilansir dari Reuters, beberapa tokoh berikut ini disebut memiliki peluang terbesar untuk menggantikan Suga.

Baca Juga: PM Yoshihide Suga bakal mundur, bursa saham Jepang reli

1. Fumio Kishida

Kishida merupakan mantan menteri luar negeri di era Shinzo Abe. Saat Abe mengundurkan diri tahun lalu, nama Kishida juga dianggap jadi calon terkuat penggantinya. Dalam jajak pendapat kepemimpinan partai tahun lalu, Kishida ada di peringkat kedua di bawah Suga.

Saat mengumumkan pencalonannya, Kishida menyerukan pengurangan kesenjangan pendapatan dan menjanjikan dukungan kepada mereka yang rentan secara ekonomi, seperti pekerja di pekerjaan tidak tetap dan perempuan.

Pekan ini Kishida mengatakan paket stimulus ekonomi senilai puluhan triliun yen sangat diperlukan untuk memerangi pandemi.

Dalam pencalonannya, Kishida mengatakan hendak menunjukkan kepada masyarakat bahwa LDP adalah partai yang mendengarkan rakyat dan menawarkan pilihan luas serta melindungi demokrasi bangsa. Pernyataannya itu dianggap sebagai sindiran terhadap Suga.

Baca Juga: PM Jepang Yoshihide Suga dikabarkan segera mundur

2. Sanae Takaichi

Takaichi juga merupakan mantan menteri di era kepemimpinan Abe. Ia menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Jepang. Takaichi yang dianggap sebagai murid Abe ini telah menunjukkan keinginannya untuk menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang.

Dalam beberapa kesempatan Takaichi mengatakan dia akan memperkenalkan kebijakan untuk menangkis ancaman teknologi China dan membantu memperkuat ekonomi.

Takaichi mengatakan dia ingin menyelesaikan sejumlah program yang dulu belum diselesaikannya, termasuk mencapai inflasi 2%, dan untuk memperkenalkan undang-undang yang mencegah kebocoran informasi sensitif ke China.

Takaichi menilai bahwa anggaran tambahan perlu disusun sesegera mungkin untuk meningkatkan sistem medis Jepang, yang berada di bawah tekanan karena pandemi.

Baca Juga: Covid-19 memburuk, 21 prefektur di Jepang kini dalam status darurat

3. Taro Kono

Saat ini Kono bertanggung jawab atas peluncuran vaksinasi di Jepang. Meskipun program vaksinasinya kerap terhambat, Kono masih menduduki peringkat tinggi dalam daftar pemilih anggota parlemen.

Pejabat lulusan Universitas Georgetown ini fasih berbahasa Inggris dan dianggap sangat mengerti bagaimana cara memanfaatkan media sosial. Kono juga sempat menjabat sebagai menteri luar negeri dan pertahanan, serta berpengalaman dalam bidang reformasi administrasi.

Meskipun memiliki portofolio yang menjanjikan, namun sampai saat ini Kono belum menunjukkan apakah ia berniat untuk mencalonkan diri dalam persaingan kepemimpinan.

Baca Juga: Gagal selamatkan ekonomi, mayoritas perusahaan Jepang ingin PM Suga turun jabatan

4. Shigeru Ishiba

Ishiba yang sempat menjabat menteri pertahanan ini sekarang menduduki posisi strategis sebagai Sekretaris Jenderal LDP. Dikutip dari Reuters, Ishiba secara teratur menempati peringkat tinggi dalam survei pemilih, tetapi kurang populer di kalangan anggota parlemen partai.

Saat masih menjabat sebagai menteri pertahanan di era Abe, Ishiba termasuk sosok yang kerap mengkritik atasannya tersebut. Sikap Ishiba ini terbilang cukup jarang terjadi, terutama dari partai yang sama.

Salah satu kritik kerasnya adalah mengenai suku bunga ultra-rendah Bank of Japan karena merugikan bank-bank regional. Ia kemudian menyerukan pengeluaran yang lebih tinggi untuk pekerja umum demi memperbaiki ketidaksetaraan yang meningkat.

Pada tahun 2012, Ishiba sukses mengalahkan Abe di putaran pertama jajak pendapat partai berkat dukungan akar rumput yang kuat. Sayangnya ia kalah di putaran kedua ketika hanya anggota parlemen yang bisa memilih.

Di luar urusan pertahanan, Ishiba juga memiliki pengalaman dalam bidang pertanian dan perekonomian. 

Selanjutnya: PM Jepang kehilangan dukungan, gara-gara tetap gelar Olimpiade di tengah pandemi



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×