kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

PM Korea Selatan Serukan Warganya Agar Tidak Panik, Kasus COVID-19 Tembus Rekor Baru


Kamis, 24 Februari 2022 / 06:26 WIB
PM Korea Selatan Serukan Warganya Agar Tidak Panik, Kasus COVID-19 Tembus Rekor Baru
ILUSTRASI. Perdana Menteri Korea Selatan pada Rabu (23/2/2022) meminta warganya untuk tidak panik terkait peningkatan besar dalam infeksi virus corona. REUTERS/Heo Ran


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Perdana Menteri Korea Selatan pada Rabu (23/2/2022) meminta warganya untuk tidak panik terkait peningkatan besar dalam infeksi virus corona. Imbauan tersebut dikeluarkan ketika kasus harian baru di Korsel melonjak melewati angka 170.000 untuk pertama kalinya.

Mengutip Reuters, Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan pada pertemuan tanggapan pandemi, kasus serius dan kematian berada pada tingkat yang dapat dikelola meskipun ada rekor kasus yang disebabkan oleh varian Omicron yang sangat menular.

"Meskipun kesadaran dan penerapan aturan anti-COVID kita tidak boleh dilonggarkan, tidak ada alasan sama sekali untuk takut atau panik tentang jumlah kasus baru seperti di masa lalu," katanya.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan pada hari Rabu, Korea Selatan melaporkan 171.452 kasus virus corona baru untuk Selasa (22/2/2022), rekor harian baru dan meningkat tajam dari 99.573 sehari sebelumnya.

Baca Juga: Mulai Pulih, Tingkat Pengangguran Korea Selatan di Januari 2022 Turun

Selain itu, angka kematian akibat COVID-19 juga perlahan-lahan meningkat, mencapai rekor tertinggi yakni 99 pada hari Selasa. 

Akan tetapi, pihak berwenang Korea Selatan mengatakan data dunia nyata menunjukkan orang yang terinfeksi varian coronavirus Omicron 75% lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit serius atau meninggal daripada mereka yang tertular varian delta.

Sebuah studi oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menunjukkan, dari sekitar 67.200 infeksi yang dikonfirmasi sejak Desember menunjukkan tingkat keparahan dan kematian varian Omicron rata-rata masing-masing 0,38% dan 0,18%, dibandingkan dengan 1,4% dan 0,7% untuk kasus Delta.

Baca Juga: Diduga Melebih-lebihkan Jarak Tempuh Produk Terbaru, Korsel Akan Beri Sanksi ke Tesla

Studi juga menunjukkan, sekitar 56% dari 1.073 orang yang meninggal selama periode lima minggu adalah mereka yang tidak divaksinasi atau hanya menerima satu dosis. Selain itu, orang berusia 60 atau lebih mendominasi atas 94% kematian.

Lebih dari 86% dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah divaksinasi ganda dan hampir 60% telah menerima suntikan booster.

Korea Selatan telah menyetujui vaksin COVID-19 Pfizer untuk digunakan kepada anak-anak berusia 5-11 tahun.

Anak-anak harus mendapatkan sepertiga dari dosis biasa, diberikan dua kali dengan interval tiga minggu. Anak-anak dengan kekebalan yang menurun secara signifikan bisa mendapatkan booster empat minggu kemudian.

Baca Juga: Gawat, Ekonomi Negara di Asia Terancam Lonjakan Kasus Omicron

Kim mengatakan aturan jarak sosial akan dilonggarkan setelah puncak gelombang saat ini, yang diperkirakan beberapa ahli mungkin terjadi pada pertengahan Maret.

"Penyebaran Omicron masih berpacu ke puncaknya, tetapi setelah dipastikan bahwa kasus yang parah dan kematian dapat dikelola secara stabil, kami akan mereformasi kerangka luas kebijakan karantina anti-virus kami termasuk jarak sosial," kata Kim.

Baca Juga: Jumlah Kasusnya Bertambah, Ini Gejala Omicron yang Perlu Diwaspadai

Aturan saat ini termasuk mandat masker untuk tempat-tempat umum, izin vaksin untuk lokasi dan acara tertentu, batas enam orang untuk pertemuan pribadi, batas maksimal restoran untuk beroperasi sampai jam 10 malam, dan karantina tujuh hari untuk kedatangan internasional.

Korea Selatan telah melaporkan total 2,3 juta kasus sejak pandemi dimulai, dengan 7.607 kematian.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×