kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Polisi Malaysia temukan jenazah adik Sultan Sulu


Selasa, 12 Maret 2013 / 19:13 WIB
Polisi Malaysia temukan jenazah adik Sultan Sulu
ILUSTRASI. Calon penumpang berjalan untuk lapor diri sebelum naik pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (23/12/2020). Sekarang anak berusia di bawah 12 tahun sudah diperbolehkan naik pesawat.


Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan

KINABALU. Nasib pemimpin kelompok penyusup asal Sulu, Raja Muda Agbimuddin Kiram, setelah aksi pemboman oleh tentara Malaysia, terungkap sudah. Polisi Malaysia mengaku sudah menemukan jenazah yang diduga adalah Agbimuddin Kiram, adik Sultan Sulu, Jamalul Kiram III, Selasa (12/3).

Menurut suratkabar The Star yang terbit Malaysia, Komisaris Kepolisian Sabah Datuk Hamza Taib mengatakan, pasukannya menemukan jasad yang dduga Agbimuddin bersama setidaknya terdapat 15 jenazah lain di suatu di lokasi. Jenazah ditemukan sudah dikuburkan, kemungkinan oleh anggota kelompok penyusup yang masih hidup.

"Kami yakin ada lebih banyak jenazah dikuburkan di dalam satu liang lahat dan makam lain di dekatnya," ujar Taib. "Pasukan kami akan terus mencari," tambah Taib dalam sebuah jumpa pers.

Polisi juga menemukan Jasad Haji Musa, salah seorang jenderal kelompok bersenjata Sulu pimpinan Agbimudin Kiram. Mayat Musa juga ditemukan di Kampung Tanjung Batu bersama jasad Agbimuddin dan anggota kelompok bersenjata Sulu lainnya.

Sebelumnya, sembilan jasad kelompok bersenjata Sulu ditemukan dikubur dalam satu lubang setelah baku tembak pada 6 Maret lalu. "Satu jasad lagi ditemukan di Kampung Tanjung Batu sehingga seluruh jasad yang ditemukan berjumlah 23," tambah Taib. Total, jumlah korban tewas di pihak Sulu tetap 54 orang dan tidak dilaporkan adanya baku tembak baru sejak Senin (11/3).

Sekitar 200 orang warga Filipina mendarat di desa pesisir di Lahad Datu, Sabah, pertengahan Februari, dipimpin oleh Agbimuddin, adik laki-laki Sultan Sulu. Mereka mengklaim wilayah itu adalah milik mereka. Menyebut diri mereka Tentara Kerajaan Sulu, mereka mengaku sebagai keturunan Kesultanan Sulu di Filipina selatan dan menuntut pemerintah Malaysia membayar sewa tanah mereka.

Upaya Pemerintah Filipina dan Malaysia untuk membujuk mereka agar meninggalkan daerah itu gagal dan akhir pekan lalu, pertempuran pecah antara klan tersebut dan polisi Malaysia. Delapan polisi Malaysia dan 19 orang anggota klan tewas. Tentara Diraja Malaysia dengan dukungan jet tempur mengempur Tanduo yang menjadi tempat persembunyian klan tersebut.




TERBARU

[X]
×