Sumber: The Star,Channel News Asia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Anwar mengaku mendapat dukungan dari anggota parlemen dari berbagai pihak, termasuk dari Perikatan Nasional.
Ditanya apakah Tun Dr Mahathir Mohamad akan bergabung untuk mendukung, Anwar berkata: "Belum, dia mungkin memutuskan nanti."
Anwar juga menampik pengumuman tersebut bukan merupakan langkah untuk membentuk pemerintahan lewat pintu belakang.
“Pemerintah ini atas amanah dan dukungan. Mereka yang memutuskan untuk bergabung akan menghormati pemerintahan yang baik, anti korupsi, supremasi hukum, termasuk semua ras dan agama. Itu adalah posisi yang sangat jelas," tegasnya seperti dikutip The Star.
Baca Juga: Mahathir Mohamad dirikan partai baru untuk menggoyang kedudukan Muhyiddin Yassin
Channelnews Asia memberitakan, sebelumnya, Anwar diperkirakan akan menggantikan posisi Mahathir Mohammad, yang menjadi perdana menteri ketujuh negara itu setelah Pakatan Harapan (PH) mengalahkan koalisi Barisan Nasional (BN) dalam pemilihan umum 2018.
Anwar, yang menjalani hukuman penjara karena sodomi, diberikan pengampunan kerajaan beberapa hari setelah kemenangan mengejutkan PH.
Baca Juga: Eks menteri Malaysia ini akan dirikan partai seperti PSI
Namun, rencana transisi dari Mahathir ke Anwar telah menjadi sumber ketegangan yang signifikan di Pakatan Harapan karena yang Mahathir telah berulang kali menolak untuk memberikan jadwal yang konkret tentang kapan ia akan mundur agar Anwar mengambil kendali.