Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LISBON. Otoritas kesehatan Portugal meminta semua orang yang berada di dekat perayaan Liga Champions di pusat kota Porto menghindari kontak dekat dengan orang lain dan memantau gejala Covid-19 selama 14 hari ke depan.
Hal tersebut dilakukan karena dalam beberapa hari menjelang laga final yang digelar Sabtu (29/5), antara Chelsea dan Manchester City, terdapat kerumunan besar penggemar Inggris. Mayoritas dari mereka tidak menggunakan masker dan tidak melakukan jarak sosial, telah mengambil alih daerah tepi sungai Porto untuk minum dan menyanyikan slogan tim.
Saat laga final, sebenarnya hanya ada 16.500 penggemar yang diizinkan masuk ke stadion, tetapi banyak penggemar yang pergi ke Porto untuk mendukung tim mereka dari luar stadion. Bahkan, usai laga final, para penggemar Chelsea memadati jalanan di Porto untuk merayakan kemenangan.
Ada kekhawatiran di Portugal bahwa acara tersebut dapat menyebabkan peningkatan infeksi setelah pihak berwenang memutuskan untuk melonggarkan aturan Covid-19 untuk pertandingan tersebut. Terlebih varian virus corona yang sangat menular menyebar di beberapa bagian Inggris setelah pertama kali diidentifikasi di India.
Semua penggemar harus menunjukkan tes Covid-19 negatif pada saat kedatangan. Portugal masuk dalam daftar "hijau" pemerintah Inggris yang mengizinkan wisatawan mengunjungi negara itu tanpa mengkarantina saat mereka kembali.
Baca Juga: Per Senin (30/5): Kasus Corona RI tembus 1.816.041, terus lakukan 5M
Dalam sebuah pernyataan, otoritas kesehatan daerah (ARS Norte) mengatakan, mereka yang berada di zona penggemar atau di sekitar area tempat perayaan berlangsung harus memantau gejala Covid-19, termasuk demam, batuk, dan hilangnya rasa atau bau.
Otoritas kesehatan menambahkan, orang harus mencoba untuk "mengurangi kontak selama 14 hari ke depan" dan secara ketat mengikuti langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga jarak sosial dan mengenakan masker.
Rekomendasi itu dibuat karena tingginya jumlah penggemar di Porto yang tidak mematuhi aturan Covid-19, kata ARS Norte, seraya menambahkan pihaknya akan "terus memantau situasi epidemiologis" dan menyesuaikan tanggapannya.