kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prancis mendeteksi varian baru Covid-19 yang lebih menular, jam malam diperpanjang


Senin, 11 Januari 2021 / 05:30 WIB
Prancis mendeteksi varian baru Covid-19 yang lebih menular, jam malam diperpanjang


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - PARIS. Pihak berwenang Prancis mengatakan mereka berupaya membendung varian baru Covid-19 yang lebih menular, yang pertama kali ditemukan di Inggris yang kini terdeteksi di pelabuhan Mediterania Prancis di Marseille dan di Pegunungan Alpen.

Mengutip Reuters, Senin (11/1), Walikota Marseille Benoit Payan mengatakan tujuh hingga delapan orang di kota itu telah dites positif varian baru Covid-19. Sementara tes sedang dilakukan pada 30 orang lainnya yang mungkin juga telah terpapar.

"Saat ini setiap menit penting dalam hal mencegah penyebaran varian baru virus corona asal Inggris ini," kata Payan kepada wartawan.

Otoritas kesehatan lokal di wilayah Hautes-Alpes mengatakan varian itu juga telah ditemukan di sana.

Prancis mencatat jumlah kematian Covid-19 terbesar ketujuh di dunia. Kematian meningkat 151 selama 24 jam terakhir dan mencapai total 67.750, sedangkan jumlah kasus baru yang dikonfirmasi naik 15.944 menjadi sekitar 2,78 juta.

Varian tersebut, pertama kali ditemukan di Inggris akhir tahun lalu, oleh pemerintah Inggris diklaim sebagai penyebab lonjakan kasus yang mengancam akan membanjiri rumah sakit Inggris pada bulan lalu.

Baca Juga: Situasi memburuk, Prancis berlakukan jam malam lebih awal di 15 wilayah mulai Sabtu

Menanggapi penemuan varian di Marseille, pemerintah kota memajukan pemberlakuan jam malam dua jam lebih awal menjadi jam 6 sore.

Marseille bersama dengan kota-kota besar lainnya seperti Strasbourg dan Dijon memberlakukan jam malam lebih panjang. Di Paris, jam malam berlaku mulai 8 malam sampai jam 6 pagi dan tetap tidak berubah untuk saat ini.

Pemerintah Presiden Emmanuel Macron mengatakan tidak akan mengesampingkan langkah-langkah yang lebih ketat jika situasi Covid-19 memburuk di Prancis.

Macron telah bekerja untuk mempercepat peluncuran vaksin di negara itu. Prancis mengirimkan 7.000 vaksin lebih dari seminggu setelah meluncurkan kampanye vaksinasi pada 27 Desember. 

Pemerintah mengatakan vaksin yang dibuat oleh Moderna akan tiba di Prancis minggu ini.

Selanjutnya: WHO minta negara Eropa bekerja ekstra untuk cegah penyebaran varian baru Covid-19




TERBARU

[X]
×