kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Prancis meradang, Sanofi prioritaskan vaksin corona untuk AS


Kamis, 14 Mei 2020 / 17:45 WIB
Prancis meradang, Sanofi prioritaskan vaksin corona untuk AS
ILUSTRASI. Logo produsen obat-obatan Sanofi terlihat di depan kantor pusat mereka di Paris, Prancis, 30 Oktober 2014.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - PARIS. Prancis meradang, setelah raksasa farmasi Sanofi akan melakukan pengiriman pertama setiap vaksin virus corona baru buatannya untuk Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Prancis mengatakan, langkah sanofi itu "tidak bisa diterima" dalam krisis wabah virus corona yang telah menewaskan hampir 300.000 orang di seluruh dunia.

CEO Sanofi Paul Hudson pada Rabu (13/5) menyebutkan, AS akan mendapatkan prioritas pertama karena pemerintahnya membantu mendanai penelitian vaksin perusahaannya.

Baca Juga: Peringatan FBI: Peretas berafiliasi Pemerintah China berusaha curi data vaksin corona

"Pemerintah AS memiliki hak atas pemesanan di muka terbesar karena telah berinvestasi untuk mengambil risiko," kata Hudson kepada Bloomberg News seperti dikutip Channelnewsasia.com.

"Begitulah, karena mereka telah berinvestasi untuk mencoba dan melindungi populasi mereka, untuk memulai kembali ekonomi mereka," ujarnya. "Saya telah berkampanye di Eropa untuk mengatakan, AS akan mendapatkan vaksin terlebih dahulu".

Pernyataan Hudson mengundang kemarahan para pejabat dan pakar kesehatan Prancis, lantaran Sanofi yang bermarkas di Paris telah memperoleh manfaat puluhan juta euro dalam kredit penelitian dari Prancis dalam beberapa tahun terakhir.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×