Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, Presiden Tayyip Erdogan tidak berniat menghina integritas teritorial Republik Islam lewat puisi yang dia bacakan saat kunjungan ke Azerbaijan.
Iran memanggil utusan Turki minggu lalu setelah Erdogan membacakan puisi Azerbaijan-Iran yang meratapi pembagian wilayah Azerbaijan pada abad ke-19 antara Rusia dan Iran.
Iran tampak khawatir dengan isi puisi yang Erdogan baca yang mempertanyakan integritas teritorial Iran dan bisa mendorong kecenderungan separatis di antara minoritas etnis Azerbaijan.
"Menurut pendapat saya, dengan penjelasan yang (Turki) berikan, kami dapat bergerak melampaui masalah ini, tetapi sensitivitas rakyat kami sangat penting," kata Rouhani, Senin (14/12), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Program rudal masuk ke pembicaraan nuklir, Iran: Tegas kami tolak, dan Biden tahu itu
"Berdasarkan pengetahuan saya sebelumnya tentang Tuan Erdogan, sangat kecil kemungkinan dia berniat menghina integritas teritorial kami," ujar Rouhani. Erdogan selalu membacakan puisi dalam pidatonya.
Etnis Azerbaijan adalah minoritas terbesar di Iran, dan jutaan orang tinggal di wilayah Iran yang memiliki nama yang sama dengan negara merdeka Azerbaijan, bekas Republik Soviet.
Etnis Azerbaijan berbicara dalam bahasa yang sangat mirip dengan Turki, sementara sebagian besar menganut Islam Syiah.
Turki merupakan sekutu dekat Azerbaijan, membantunya memperoleh keuntungan teritorial utama melawan Armenia dalam perang yang berakhir dengan gencatan senjata bulan lalu.