kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Presiden Taiwan tegaskan siap lakukan dialog lebih dalam dengan China


Jumat, 01 Januari 2021 / 10:03 WIB
Presiden Taiwan tegaskan siap lakukan dialog lebih dalam dengan China
ILUSTRASI. Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Berbicara dalam pidato tahun baru, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menegaskan pihaknya siap melakukan dialog yang lebih bermakna dengan China di tahun 2021.

Sepanjang tahun 2020 hubungan Taiwan dan China memang cukup tegang, Bisa dilihat dari meningkatnya intensitas kehadiran militer kedua negara di sekitar wilayah Selat Taiwan.

Dalam pidato tahun baru di kantor kepresidenan, Tsai mengatakan bahwa dalam setahun terakhir, aktivitas militer China di dekat Taiwan telah mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.

Melansir dari Reuters, Tsai mengatakan bahwa untuk saat ini Taiwan tidak akan maju dengan gegabah dan akan berpegang pada prinsip-prinsip yang mereka yakini terkait perdamaian.

"Selama otoritas Beijing bertekad untuk meredakan antagonisme dan meningkatkan hubungan lintas selat, sejalan dengan prinsip timbal balik dan martabat, kami bersedia untuk bersama-sama mempromosikan dialog yang bermakna," ungkap Tsai, seperti dikutip oleh Reuters.

Baca Juga: Kedua kalinya dalam satu bulan, kapal perang AS kembali merapat ke Selat Taiwan

Itikad baik Taiwan ini sayangnya mungkin akan ditolak oleh China. Negeri Bambu telah memutus upaya pembicaraan formal pada tahun 2016.

Sejak Tsai menjabat, Taiwan telah berulang kali mengundang China untuk berdialog, namun selalu ditolak oleh China. Di sisi lain, Tsai juga menolak syarat bahwa Taiwan harus mengakui diri sebagai bagian dari China jika ingin berdialog.

Pulau Taiwan yang terpisah dari daratan utama China telah lama mendirikan pemerintah otonom sendiri di bawah sistem demokrasi. Tindakan Taiwan ini ditentang keras oleh China yang sampai saat ini masih menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsi di China.

Hubungan kedua negara ini semakin rumit setelah AS yang merupakan rival utama China secara tegas menunjukkan dukungannya kepada pemerintah Taiwan yang demokratis.

Beberepa bulan terakhir ini AS bahkan cukup sering mengirimkan armada militer mereka ke sekitar Selat Taiwan yang cukup sensitif.

Selanjutnya: Panas! Kapal perang AS transit di Selat Taiwan, China: Ini provokasi!



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×