Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Karier politik Santi Pena melambung ketika aksi protes pada tahun 2016 memaksa Presiden Cartes saat itu untuk membatalkan rencana pencarian masa jabatan tambahan dengan mengubah konstitusi dan memilih Pena sebagai calon penggantinya.
Meskipun ia adalah anggota Partai Colorado, tetapi tidak semua orang yakin bahwa penampilan dan prestasinya di Washington akan disukai oleh para pemilih sehingga ia kalah dalam kontes pemilihan pendahuluan 2018 dari presiden saat ini, Mario Abdo Benitez.
Namun, kali ini Pena kembali mencoba peruntungannya. Dia didukung oleh Cartes, yang oleh beberapa orang dianggap sebagai kekuatan di balik takhta, tetapi menghadapi sanksi AS atas tuduhan korupsi yang telah merusak reputasinya.
Baca Juga: Brasil vs Peru di Semifinal Copa America 2021: Kans La Rojiblanca balas skuad Selecao
Pena menikahi kekasih masa kecilnya dan menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya pada usia 17 tahun. Ia belajar ekonomi di Paraguay dan kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Columbia di New York.
Dia bekerja sebagai ekonom di bank sentral di Asuncion dan kemudian di IMF di Washington, sebelum kembali ke Paraguay sebagai dewan bank sentral. Pada tahun 2015, ia diangkat sebagai menteri keuangan.