kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Xi Jinping dan Duterte bicara via telepon, bahas perpanjangan perjanjian militer AS?


Sabtu, 13 Juni 2020 / 08:44 WIB
Xi Jinping dan Duterte bicara via telepon, bahas perpanjangan perjanjian militer AS?
ILUSTRASI. Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbicara selama konferensi pers di Bandara Internasional Ninoy Aquino di Paranaque, Metro Manila, Filipina 24 Mei 2017. REUTERS/Erik De Castro


Sumber: South China Morning Post | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte melakukan percakapan via telepon pada Kamis (11/6) malam, setelah Duterte memperpanjang pakta pertahanan dengan Amerika Serikat (AS).

Pengamat percaya, pendorong keputusan Duterte memperpanjang pakta pertahanan dengan AS adalah kekhawatiran domestik yang meningkat atas kegiatan China di Laut Cina Selatan. 

Tapi, percakapan telepon Kamis malam antara Xi dan Duterte berfokus pada perang melawan virus corona baru. Keduanya berjanji untuk bekerjasama memerangi penyakit Covid-19. 

Baca Juga: Sempat mendekati China, Filipina kini mesra lagi dengan AS demi Laut China Selatan

Melansir South China Morning Post, Istana Kepresidenan Filipina, Jumat (12/6), mengatakan, China berjanji untuk menjadikan Filipina penerima prioritas dari vaksin apa pun yang mereka kembangkan.

Selain itu, menurut Istana Kepresidenan Filipina, Duterte akan menerima "dukungan penuh" Xi dalam menyelesaikan proyek infrastruktur prioritas. Kedua belah pihak mencatat peningkatan kerjasama bilateral.

Sementara Kementerian Luar Legeri China menyatakan, Duterte berjanji "untuk menjadi teman abadi Tiongkok dan tidak akan membiarkan siapa pun mengeksploitasi Filipina untuk kegiatan anti-China".

Baca Juga: Duterte lembek, Mahkamah Agung Filipina titahkan untuk melindungi Laut China Selatan!

Percakapan telepon itu mengikuti putaran balik Duterte yang mengejutkan minggu lalu ketika ia membalikkan sebuah keputusan, yang dia umumkan pada Februari, untuk mengakhiri perjanjian militer dengan AS.




TERBARU

[X]
×