Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping menyatakan, inisiatif Belt and Road China harus ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dalam pembukaan pertemuan puncak pada Jumat (26/4), XI Jinping menambahkan bahwa infrastruktur besar dan rencana perdagangan harus menghasilkan pertumbuhan berkualitas tinggi untuk semua orang.
Mengutip Reuters, rencana Xi untuk membangun kembali jalur sutra yang lama untuk menghubungkan China dan Asia, Eropa dan negara lainnya menjadi kontroversi karena beberapa negara mitra mengeluhkan tingginya biaya proyek infrastruktur.
China belum membeberkan berapa total investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini. Tetapi proyek ini diperkirakan akan menelan investasi triliunan dollar.
Dalam pidatonya, Xi mengatakan bahwa perlindungan lingkungan harus mendukung skema untuk melindungi rumah bersama lingkungan tempat tinggal kita.
"Kita harus mematuhi konsep keterbukaan, ramah lingkungan dan kebersihan," katanya seperti dikutip Reuters.
"Membangun infrastruktur berkualitas tinggi, berkelanjutan, tahan risiko, harga wajar dan inklusif akan membantu negara-negara untuk sepenuhnya memanfaatkan sumber dayanya."
Berbeda dengan KTT pertama pada 2017, dimana Xi mengatakan bank-bank China akan meminjamkan CNY 380 miliar (US$ 56,43 miliar) untuk mendukung kerjasama Belt and Road, ia tidak menyebut jumlah dana untuk dukungan pembiayaan baru.
Pemerintah negara Barat cenderung melihat inisiatif belt and road sebagai sarana untuk menyebarkan pengaruh China di luar negeri, membebani negara-negara miskin dengan utang.