kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.469   31,00   0,20%
  • IDX 7.732   -3,27   -0,04%
  • KOMPAS100 1.202   0,01   0,00%
  • LQ45 959   0,18   0,02%
  • ISSI 233   -0,27   -0,11%
  • IDX30 493   0,20   0,04%
  • IDXHIDIV20 592   0,94   0,16%
  • IDX80 137   0,00   0,00%
  • IDXV30 143   0,17   0,12%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Prioritas China: Menghentikan Kunjungan Wakil Presiden Taiwan ke AS Bulan Depan


Jumat, 21 Juli 2023 / 05:30 WIB
Prioritas China: Menghentikan Kunjungan Wakil Presiden Taiwan ke AS Bulan Depan


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

CHINA VERSUS TAIWAN -  Saat ini, pemerintah China memiliki satu prioritas agenda. Yakni menghentikan kunjungan wakil presiden dan calon presiden Taiwan William Lai ke Amerika Serikat bulan depan.

Hal tersebut diungkapkan oleh duta besar negara itu di Washington pada hari Rabu (20/7/2023), ketika Beijing meningkatkan peringatannya terhadap perjalanan itu.

Mengutip Reuters, China telah meningkatkan tekanan militer dan politik selama tiga tahun terakhir untuk mencoba dan memaksa Taiwan menerima klaim kedaulatan Beijing. Namun, hal ini ditolak keras oleh pemerintah di Taipei.

Taiwan akan mengadakan pemilihan presiden dan parlemen pada bulan Januari, di mana Lai, calon presiden dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, berada di posisi terdepan dalam sebagian besar jajak pendapat.

Rencana Lai untuk singgah di Amerika Serikat dalam perjalanannya ke dan dari Paraguay pada 15 Agustus 2023, memicu kemarahan dari Beijing yang mengecam Lai sebagai seorang separatis.

Baca Juga: Sambut Henry Kissinger, Xi Jinping: Teman Lama Tak Pernah Dilupakan

Duta Besar Tiongkok Xie Feng mengatakan kepada Forum Keamanan Aspen bahwa "Taiwan adalah Taiwannya Tiongkok" dan bahwa negara itu menginginkan "penyatuan kembali" yang damai. Akan tetapi "separatis" Taiwan memajukan agenda mereka, mencari dukungan A.S.

"Mereka bahkan tidak mengakui bahwa mereka adalah orang China. Jadi ini jalan yang sangat berbahaya yang mereka ambil," kata Xie. 

Tindakan provokatif oleh "separatis" Taiwan harus diatasi, tambahnya.

"Sekarang prioritas kami adalah menghentikan Lai Ching-te mengunjungi Amerika Serikat, yang seperti badak abu-abu menyerang kami," kata Xie, menggunakan nama Lai dalam bahasa China.

Baca Juga: Menghilangnya Menlu China Qin Gang Menjadi Pusat Perhatian di Dalam & Luar Negeri

Peristiwa "badak abu-abu" mengacu pada ancaman yang sangat jelas namun diabaikan.

Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa China tidak memiliki alasan untuk menggunakan transit Lai untuk memulai perkelahian. Dan China bertindak tidak masuk akal dengan mengklaim dirinya sebagai penegak perdamaian sambil terus mengganggu pulau itu dengan militernya.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pada hari Kamis pihaknya telah mendeteksi 22 pesawat tempur China di sekitar pulau itu, beberapa di antaranya melintasi garis median Selat Taiwan yang sensitif, sementara tujuh kapal perang China melakukan patroli kesiapan tempur.

Lai terakhir transit di Amerika Serikat pada Januari tahun lalu dalam kunjungan ke Honduras. Selama di sana, dia berbicara sebentar dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan pemerintahnya telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China tetapi ditolak, karena Beijing memandang mereka sebagai separatis. Baik Tsai maupun Lai mengatakan hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka.

Baca Juga: Militer China dan Rusia Bersiap untuk Latihan Gabungan di Laut Jepang

Diplomat tinggi AS di Taipei mengatakan pada hari Rabu bahwa tidak ada alasan bagi China untuk mengambil tindakan provokatif sebagai tanggapan atas persinggahan Lai di Amerika Serikat. Dijelaskan pula bahwa transit semacam itu telah terjadi selama bertahun-tahun dan rutin.




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×