Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Produksi minyak kelapa sawit Malaysia kemungkinan besar akan meningkat pada tahun depan. Mengingat jumlah tenaga kerja yang lebih banyak dan pematangan perkebunan untuk panen mengimbangi dampak pola cuaca El Nino
Produksi di negara produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia setelah Indonesia ini anjlok 20% selama peristiwa El Nino tahun 2016. “Tetapi dampaknya tahun ini tidak terlalu parah,” ujar direktur jenderal Dewan Minyak Kelapa Sawit Malaysia (MPOB) Ahmad Parveez Ghulam Kadir.
Baca Juga: Makan Korban Di India, Virus Nipah Ternyata Dari Malaysia, Kenali Tanda-Tanda Infeksi
Perkiraan ini membalikkan prediksi MPOB di bulan Mei bahwa produksi 2024 dapat turun antara 1 dan 3 juta ton.
"Sejauh ini kami tidak melihat adanya dampak negatif yang sangat kuat atau serius dari El Nino," kata Ahmad Parveez di sela-sela konferensi industri di Mumbai.
El Nino adalah pemanasan perairan Pasifik yang biasanya menghasilkan kondisi yang lebih kering di Asia, sehingga mengurangi hasil panen.
"Kami mengantisipasi produksi yang lebih tinggi di tahun 2024 dibandingkan tahun ini karena ketersediaan tenaga kerja yang lebih baik, dan beberapa area baru akan mulai menghasilkan," ujarnya.
Para pekebun kelapa sawit terpaksa membiarkan ribuan ton buahnya membusuk selama tiga tahun berturut-turut di tahun 2022 karena kekurangan tenaga kerja membuat perusahaan-perusahaan tidak dapat meningkatkan panen selama musim puncak produksi.
Baca Juga: Musim Kering, Kantong Emiten CPO Bisa Kering
Produksi minyak sawit mentah Malaysia pada tahun 2023 diperkirakan akan meningkat menjadi 19 juta ton dari 18,45 juta ton tahun lalu, ujar Ahmad Parveez.
Tetapi stok akhir tahun akan tetap mendekati 2,2 juta ton tahun lalu karena meningkatnya ekspor, ujarnya.
Ekspor diperkirakan akan naik menjadi 16,3 juta ton pada tahun 2023 dari 15,7 juta ton tahun lalu.
Asal tahu, minyak kelapa sawit, yang digunakan dalam berbagai produk mulai dari kue, sampo, sampai produk pembersih.
Bersaing dengan minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan minyak kanola, yang diproduksi terutama oleh Argentina, Brasil, Rusia, Ukraina, dan Kanada.