Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - LONDON. Perusahaan farmasi mendesak Trump dan pejabat Uni Eropa mengecualikan barang medis dari perang tarif yang semakin meluas. Ini dengan harapan dapat menghindari lonjakan harga obat-obatan yang diproduksi di Eropa, seperti Wegovy dari Novo Nordisk untuk penurunan berat badan, hingga Keytruda dari Merck untuk imunoterapi kanker.
Dalam perbincangan dengan pejabat Amerika Serikat (AS), industri farmasi berpendapat tarif pada barang dari Uni Eropa akan menaikkan biaya obat dan menghambat akses pasien. Ini bertentangan dengan prioritas perintah eksekutif Presiden Donald Trump mengenai harga obat dan peningkatan harapan hidup warga AS.
Menurut sumber Reuters, beberapa perusahaan siap ekspansi produksi di AS dan meminta keringanan pajak. Mereka juga menanti perubahan regulasi yang akan memudahkan hal tersebut.
Eli Lilly baru-baru ini mengumumkan rencana investasi setidaknya US$ 27 miliar untuk empat pabrik manufaktur baru di AS. Tapi banyak perusahaan farmasi akan kesulitan mengikuti.
Minta dikecualikan
Menurut asosiasi perusahaan farmasi AS PhRMA, membangun fasilitas produksi baru di AS bisa memakan biaya hingga US$ 2 miliar dan memakan waktu lima hingga 10 tahun sebelum dapat beroperasi. Ini termasuk waktu dan biaya terkait pemenuhan persyaratan regulasi.
Sumber menyebut, eksekutif industri juga terus mendesak pejabat di Brussel untuk menunda tarif balasan, meskipun Trump menyertakan obat-obatan dalam sengketa perdagangan. Ini juga sama saat sanksi terhadap Rusia terkait invasi ke Ukraina, di mana obat-obatan yang menyelamatkan nyawa dikecualikan.
Langkah Trump meningkatkan tarif barang dari China, termasuk obat-obatan jadi dan bahan baku, meningkatkan kekhawatiran obat-obatan dari Eropa juga akan masuk dalam daftar yang akan dikenakan tarif. Mayoritas pasokan medis yang diimpor dari China memiliki nilai moneter rendah.
Namun, obat yang diproduksi di Eropa menghasilkan ratusan miliar dollar. Sebagai contoh, Novo Nordisk memproduksi sebagian bahan aktif farmasi untuk injeksi obesitas Wegovy di Denmark, sementara Keytruda dari Merck dan obat botox untuk keriput milik AbbVie diproduksi di Irlandia.
CEO Novo Lars Fruergaard Jorgensen mengatakan, bulan ini merasakan dampak tarif tersebut. Tapi pihaknya berupaya memproduksi lebih banyak obat di dalam negeri. Perusahaan tersebut tahun lalu mengumumkan investasi US$ 4,1 miliar untuk memperluas produksi di Carolina Utara