Penulis: Virdita Ratriani
Pada High Level Round Table Meeting Oktober 2010, pembersihan UXO telah diterima PBB sebagai MDG ke-9 Laos.
Demi kelangsungan keamanan energi di kawasan, Laos berkomitmen membangun pembangkit-pembangkit listrik baru dan perluasan kerja sama sektor energi sebagai fondasi terbentuknya subregional power dan energy market.
Diperkirakan potensi hydropower Laos mencapai 28.000 megawatt (MW). Pemerintah Laos juga menggalakan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di sejumlah provinsi, seperti Vientiane, Savannakhet, dan Khmmouane.
Baca Juga: Mengenal lima negara pendiri ASEAN, termasuk Indonesia
Potensi ekonomi Laos
Selain itu, untuk bisa lebih terintegrasi dengan sistem perdagangan dan moneter internasional, pada 11 Januari 2011 Lao Securities Exchange
(LSX) resmi beroperasi.
Pada awal 2013, Pemerintah Laos mulai membangun proyek keretaapi cepat yang menghubungkan Laos dan Vietnam senilai US$ 5 miliar dengan pembiayaan yang didapat dari Malaysia.
Sementara rencana pembangunan proyek keretaapi cepat Vientiane–Luang Prabang senilai US$ 7 miliar diharapkan dapat dimulai dalam waktu dekat.
Proyek ini dinilai penting dalam upaya memajukan perekonomian Laos dan mewujudkan visinya sebagai land-link country di subkawasan.
Selanjutnya: Mengenal Sungai Mekong, sungai terpanjang di Asia Tenggara