Sumber: Bloomberg | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan antara pengemudi dan perusahaan ride-hailing kembali menyeruak. Bahkan, pengemudi di kota-kota besar di seluruh AS dan Inggris berencana untuk mogok pada hari Rabu ini karena upah rendah dan kondisi kerja yang tidak stabil.
Protes yang disuarakan ini gencar dilakukan sebelum rencana penawaran umum perdana Uber Technologies Inc. minggu ini. Sebagai bentuk protes, pengemudi di London dan kota-kota sekitarnya akan mematikan aplikasi mereka pada pukul 7 pagi pada hari Rabu waktu setempet.
Di AS, kelompok pengemudi di Boston, Los Angeles, New York, San Francisco, dan kota-kota besar lainnya mengatakan akan berpartisipasi dalam pemogokan dan mendorong pengguna untuk memboikot aplikasi juga.
Perselisihan yang sudah berlangsung lama antara perusahaan dan pengemudi tersebut salah satunya terkait dengan platform perusahaan. Bagi para pengemudi platform Uber telah membuat sulit untuk mencari nafkah.
Tuntutan Aliansi Pekerja Taksi di New York sebagian besar menggaungkan peningkatan stabilitas pekerjaan dengan mengakhiri "penonaktifan yang tidak adil," serta menaikkan upah pengemudi. Mereka juga menyerukan agar pengemudi diklasifikasikan sebagai karyawan.