Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan, hingga Sabtu (31/10), 83 orang, sebagian besar adalah lansia, meninggal setelah mendapatkan vaksin flu.
Kematian itu telah memicu kecemasan publik atas keamanan vaksin flu. Tapi, KDCA menyatakan, kematian 72 orang memiliki hubungan yang sangat terbatas dengan vaksin flu. Sedang 11 kasus lainnya masih dalam penyelidikan.
Mengutip Yonhap, dari total 82 orang yang meninggal, menurut KDCA, sebanyak 37 di antaranya berusia 70-an tahun, kemudian 34 lainnya berusia 80 atau lebih, delapan lagi berusia di bawah 60, dan empat berusia 60-an.
Otoritas kesehatan Korea Selatan telah berulang kali mengatakan, mereka tidak menemukan hubungan langsung antara vaksin flu dan kematian. Dan, mendesak warga untuk mendapatkan vaksinasi flu sebelum musim dingin di tengah pandemi virus corona baru.
Baca Juga: Otoritas Korsel: Sejumlah vaksin flu salah penanganan selama penyimpanan
Kecemasan publik telah meningkat atas keamanan vaksin flu setelah beberapa botol vaksin, bagian dari program inokulasi gratis di Korea Selatan, terkena suhu kamar selama distribusi. Namun, pihak berwenang menyatakan, tidak ada masalah keamanan.
Sejauh ini, lebih dari 11,5 juta warga Korea Selatan menerima suntikan flu secara gratis atau 60,9% dari total target vaksinasi mencapai 19 juta orang, termasuk remaja dan lansia.
Umumnya, musim flu tiba antara akhir November dan Desember. Mengingat vaksin flu menyebabkan antibodi untuk berkembang di dalam tubuh sekitar dua minggu setelah vaksinasi, para ahli merekomendasikan orang untuk mendapatkan suntikan flu pada pertengahan November.