Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Hong Kong kembali mengalami lonjakan kasus virus corona baru. Ini merupakan gelombang lonjakan kasus ketiga sejak Juli lalu.
Melansir Global Times, pakar virologi Hong Kong Jin Dongyan menyebutkan, ada indikasi virus corona kembali datang dari berbagai lokasi, termasuk pelaut Filipina dan awak penerbangan Kazakhstan.
Dongyan memprediksikan, gelombang baru virus corona kemungkinan akan bisa Hong Kong kendalikan dalam dua minggu ke depan, setelah fase puncaknya terlewati.
"Satu pasien menginfeksi beberapa ratus orang lainnya di Hong Kong, yang menunjukkan ada penyebar super dalam epidemi baru ini, dan si penyebar mungkin adalah seorang pelaut dari Filipina," kata Dongyan, Kamis (6/8).
Baca Juga: Corona di Korea Utara: Kim Jong Un minta bantuan khusus dikirim ke Kaesong
Dalam penelitian lain, Gilman Siu, profesor di Departemen Teknologi Kesehatan Universitas Politeknik Hong Kong, mengatakan pada 28 Juli lalu, tim risetnya menemukan bahwa 19 dari 26 sampel dari kasus lokal yang terkonfirmasi pada gelombang ketiga ini memiliki ciri virus yang mirip dengan yang ada di Filipina.
Keberadaan celah dalam lalu lintas perjalanan luar negeri diduga menjadi penyebab kemunculan kembali gelombang infeksi baru. Saat ini, pakar kesehatan Hong Kong meminta pemerintah untuk meningkatkan pengujian dan memberlakukan karantina di pelabuhan selama beberapa minggu ke depan.
Sepanjang 1 hingga 27 Juli lalu, sebanyak 76 orang yang datang dari Filipina teridentifikasi terjangkit virus corona. Setidaknya, 15 dari mereka merupakan pelaut.
Tidak hanya pelaut, awak penerbangan juga ditemukan terinfeksi virus corona setelah kembali dari tugasnya. Sejak Juni lalu, awak penerbangan telah dibebaskan dari tes dan kewajiban karantina mandiri.
Baca Juga: Corona di Australia: Pelanggar protokol bisa kena denda Rp 200 juta
Tetapi, melihat kemunculan gelombang baru ini, Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong meminta semua maskapai untuk mewajibkan tes Covid-19 pada awaknya yang hendak terbang sejak 8 Juli lalu.
Semenjak 26 Juli lalu, aturan lalu lintas dari luar negeri juga semakin diperketat. Semua awak kapal yang datang dari luar negeri tidak diizinkan untuk turun ke daratan untuk mengurangi risiko penyebaran.
Begitupun para awak kabin pesawat, semua yang tiba di Bandara Internasional Hong Kong harus mendapatkan hasil negatif dalam uji asam nukleat yang menjadi tanda Covid-19.
Jumlah kasus infeksi harian terkonfirmasi di Hong Kong perlahan turun di bawah 100 sejak awal Agustus. Pada Rabu (5/8) kemarin pun hanya tercatat 85 kasus baru.