kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.806   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Putin akan Mengunjungi Kawasan Teluk, Pemotongan Produksi OPEC+ akan Dimulai


Selasa, 05 Desember 2023 / 22:35 WIB
Putin akan Mengunjungi Kawasan Teluk, Pemotongan Produksi OPEC+ akan Dimulai
ILUSTRASI. Russian President Vladimir Putin chairs a meeting with members of the Security Council via video link in Moscow, Russia June 22, 2022. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - MOSKOW - Pengurangan produksi minyak mentah dunia disepakati oleh kelompok negara eksporer OPEC+. Namun penerapannya akan membutuhkan waktu.

Kremlin pada Selasa ketika pihaknya mengonfirmasi bahwa Presiden Vladimir Putin akan mengunjungi Uni Emirat Arab dan Arab Saudi pada Rabu (5/12).

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov Putin juga akan bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di Moskow pada hari berikutnya.

Rusia bekerja sama dengan ketiga negara tersebut dalam kelompok produsen minyak OPEC+, yang pekan lalu mengumumkan pengurangan pasokan secara sukarela yang baru. 

Kesepakatan itu itu disambut dengan skeptis oleh pasar minyak karena keraguan apakah pemotongan tersebut akan dilaksanakan sepenuhnya.

Baca Juga: Kremlin: Sanksi Barat Akan Berlangsung Lama, Tapi Pengaruh AS Bakal Memudar

Harga minyak turun 2% minggu lalu setelah pengumuman OPEC+, tetapi minyak mentah berjangka Brent menguat pada hari Selasa.

"Ada proses inersia tertentu di pasar minyak; ini sangat besar dan berat. Oleh karena itu, terkadang efeknya tertunda. Oleh karena itu, koordinasi akan terus berlanjut," kata Peskov.

Ketika ditanya apakah Putin akan membahas kerja sama pasar minyak dalam kunjungannya ke Teluk, Peskov menyatakan, "Diskusi ini diadakan dalam format OPEC+, namun tentu saja, kerja sama di bidang ini selalu menjadi agenda."

Secara terpisah, penasihat kebijakan luar negeri Putin, Yury Ushakov mengatakan kerja sama Saudi-Rusia dalam OPEC+ “bermanfaat”.

“Koordinasi Rusia-Saudi yang cukup erat dalam format ini merupakan jaminan yang dapat diandalkan untuk mempertahankan situasi yang stabil dan dapat diprediksi di pasar minyak global,” kata Ushakov seperti dikutip oleh kantor berita Rusia.

Kremlin kemudian mengonfirmasi bahwa Putin akan mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan tersebut, mengenai kerja sama dalam OPEC+.

Putin dan putra mahkota telah mengembangkan hubungan dekat dan berperan penting dalam menempa kesepakatan tahun 2016 yang membentuk kelompok OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia.

Pemotongan Persediaan

Kunjungan Putin ke Teluk terjadi setelah OPEC+ pada Kamis lalu menyetujui pengurangan pasokan sukarela dengan total sekitar 2,2 juta barel per hari (bph), termasuk perpanjangan pemotongan sukarela Saudi dan Rusia sebesar 1,3 juta barel per hari.

Selain masalah energi, Putin ingin mengembangkan negara-negara Teluk sebagai bagian dari upayanya untuk membangun aliansi global dengan negara-negara non-Barat dan menunjukkan apa yang menurutnya merupakan kegagalan Amerika Serikat dan sekutunya dalam mengisolasi Rusia dengan sanksi atas konflik tersebut. Di Ukraina.

Ushakov mengatakan “operasi militer khusus” Rusia di Ukraina juga akan dibahas selama kunjungan Putin.

Dubai, kota terbesar di UEA, saat ini menjadi tuan rumah KTT iklim global COP28. Namun, perwakilan Rusia di acara tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Putin akan pergi ke Abu Dhabi, bukan ke Dubai, dan tidak akan ambil bagian dalam KTT tersebut.

Peskov mengatakan agenda kunjungan Raisi dari Iran ke Moskow pada hari Kamis kemungkinan besar mencakup isu-isu regional termasuk perang di Gaza.

Iran mendukung kelompok militan Palestina Hamas, musuh Israel. Rusia telah membuat marah Israel dengan menampung delegasi Hamas di Moskow.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×