Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan keprihatinannya terhadap campur tangan asing dalam urusan internal sejumlah negara. Menurutnya, itu "membuka jalan menuju neraka".
Putin menyebutkan, "gerakan bahkan konflik" bisa muncul di negara mana pun, terutama di tengah pemilihan umum (pemilu).
"Tetapi, bukan ini yang menimbulkan kekhawatiran, melainkan intervensi asing: dukungan keuangan, dukungan informasional, dukungan politik," kata dia dalam pertemuan Pakta Pertahanan Keamanan Kolektif (CSTO), Rabu (2/12), seperti dikutip TASS.
CSTO beranggotakan enam negara eks Uni Soviet: Rusia, Armenia, Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, dan Uzbekistan
Baca Juga: 6 Negara Eropa berkongsi bangun rudal pencegat hipersonik, hadapi Rusia?
"(Upaya mencampuri) selalu dibenarkan oleh niat terbaik," ujar Putin.
"Dan, seperti yang kita tahu, jalan menuju neraka diaspal dengan niat baik. Inilah tujuan niat baik dan upaya campur tangan, dan mengarah ke campur tangan dalam urusan internal negara lain," sebutnya.
Putin percaya, orang-orang harus mendapat pilihan untuk menangani sendiri masalah yang paling mereka pedulikan. Ia mencontohkan situasi di Belarusia.
"Saya berharap, rakyat Belarusia memiliki kematangan politik yang cukup, sehingga mereka dapat dengan tenang dan tanpa gerakan mendadak membangun dialog politik internal dengan semua kekuatan politik, dan menyelesaikan semua masalah internal mereka sendiri, tanpa intervensi eksternal," kata Presiden Rusia.