Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggelar pertemuan bilateral di Beijing pada Rabu (3/9), usai menghadiri parade militer berskala besar untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Acara tersebut berlangsung di Lapangan Tiananmen dan juga dihadiri oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Perjalanan Bersama, Simbol Kedekatan
Menurut pernyataan resmi Kremlin dikutip dari financialexpress, Putin dan Kim bahkan melakukan perjalanan menuju lokasi perundingan di Diaoyutai State Guest House dengan menggunakan mobil yang sama.
Gestur tersebut dipandang sebagai simbol semakin eratnya kemitraan strategis antara Moskow dan Pyongyang, di tengah dinamika geopolitik global yang kian memanas.
Baca Juga: China dan Rusia Tolak Langkah Eropa Memulihkan Sanksi terhadap Iran
Komitmen Kim Jong Un untuk Perkuat Dukungan
Dalam pertemuan tersebut, Kim menegaskan bahwa kerja sama kedua negara telah berkembang pesat sejak ditandatanganinya perjanjian kemitraan pada Juni 2024. Ia juga menyampaikan komitmennya untuk terus memperluas hubungan bilateral.
Kim bahkan berjanji akan “melakukan segala yang saya bisa untuk membantu Rusia”, menegaskan dukungan penuh Pyongyang terhadap Moskow dalam berbagai bidang, termasuk isu keamanan dan geopolitik.
Putin, di sisi lain, menyampaikan apresiasi kepada pasukan Korea Utara yang menurutnya telah menunjukkan “keberanian dalam bertempur bersama pasukan Rusia di Ukraina”. Ucapan ini menambah sorotan terhadap dugaan keterlibatan militer Korea Utara dalam konflik Ukraina, meski hal tersebut masih menuai kritik dari Barat.