kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Putin: Kepentingan Rusia, Keamanan Warga Kami, Tidak Bisa Dinegosiasikan


Rabu, 23 Februari 2022 / 21:11 WIB
Putin: Kepentingan Rusia, Keamanan Warga Kami, Tidak Bisa Dinegosiasikan
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen termasuk dekrit yang mengakui dua wilayah memisahkan diri di Ukraina Timur di Moskow, Rusia, Senin (22/2/2022). Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS.


Sumber: Al Jazeera,Channel News Asia,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Vladimir Putin menegaskan pada Rabu (23/2), kepentingan Rusia tidak bisa dinegosiasikan, meski Barat menghukum negeri beruang merah dengan sanksi baru.

Dalam pidato Hari Pembela Tanah Air, Putin memberi selamat kepada militer Rusia dan memuji kesiapan tempur setelah dia memerintahkan pengiriman pasukan ke Ukraina Timur.

"Negara kami selalu terbuka untuk dialog langsung dan jujur, mencari solusi diplomatik untuk masalah yang paling kompleks," kata Putin, seperti dikutip Channel News Asia.

Tapi, "Kepentingan Rusia, keamanan warga kami, tidak bisa dinegosiasikan," tegasnya.

Baca Juga: Bersiap Hadapi Invasi Rusia, Ukraina Berlakukan Keadaan Darurat Nasional

Pernyataan Putin itu setelah Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia, Selasa (22/2), memberikan persetujuan bulat untuk mengerahkan "penjaga perdamaian" ke dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri. Keputusan itu segera berlaku, menurut anggota Parlemen Andrei Klishas.

"Dengan menyetujui penggunaan angkatan bersenjata di luar negeri, kami menganggap mereka akan menjadi pasukan penjaga perdamaian,  pasukan yang dirancang untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di republik (yang memproklamirkan diri di Ukraina Timur)," kata Valentina Matvienko, Ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia, seperti dilansir Reuters.

Biden: Ini awal invasi Rusia ke Ukraina

Berbicara kepada wartawan pada Selasa (22/2) malam, Putin menetapkan sejumlah kondisi ketat jika Barat ingin mengurangi eskalasi krisis di Ukraina Timur. 

Dia mengungkapkan, Ukraina yang pro-Barat harus membatalkan ambisi menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan mempertahankan netralitas.

Baca Juga: Putin Dapat Lampu Hijau dari Parlemen Rusia untuk Kerahkan Militer ke Ukraina Timur

Sementara Presiden AS Joe Biden mengumumkan paket sanksi baru terhadap Rusia, menyebut pengakuan Moskow atas dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina Timur sebagai awal invasi Rusia terhadap tetangganya.

Dalam pidato singkat pada Selasa (22/2), Biden mengutuk keputusan Presiden Vladimir Putin yang mengakui kemerdekaan Luhansk dan Donetsk dan mengizinkan pengerahan pasukan Rusia untuk “menjaga perdamaian” di wilayah tersebut.

“Jika Rusia melangkah lebih jauh dengan invasi ini, kami siap untuk melangkah lebih jauh dengan sanksi,” kata Biden, seperti dikutip Al Jazeera

“Siapa dalam nama Tuhan yang menurut Putin memberinya hak untuk mendeklarasikan apa yang disebut negara baru di wilayah yang menjadi milik tetangganya?" sebut Presiden AS. 

"Ini adalah pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan menuntut tanggapan tegas dari komunitas internasional,” imbuhnya.

Baca Juga: Rusia Sebut Ukraina Kirim 120.000 Tentara ke Garis Depan di Donbass

Sanksi tersebut menargetkan utang negara Rusia serta dua lembaga keuangan besar Rusia, termasuk bank militer negara itu, Biden mengungkapkan.

“Itu berarti, kami telah memutus Pemerintah Rusia dari pembiayaan Barat. Mereka tidak bisa lagi mengumpulkan uang dari Barat dan tidak dapat memperdagangkan utang barunya di pasar kita atau Eropa,” ungkap dia.

Bukan cuma itu, “Kami juga akan menjatuhkan sanksi pada elit Rusia dan anggota keluarga mereka. Mereka berbagi keuntungan korup dari kebijakan Kremlin dan harus berbagi rasa sakit juga,” ungkap Biden.

“Ini adalah awal dari invasi Rusia ke Ukraina, seperti yang dia (Putin) tunjukkan dan minta izin untuk dapat melakukannya dari Duma (Majelis Rendah Parlemen Rusia),” katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×