Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui pengembangan militer Ukraina, yang didukung negara Barat, bisa mengancam Rusia. Komentar ini keluar dua hari setelah Menteri Pertahanan AS menunjukkan dukungan kepada Ukraina yang ingin bergabung dengan NATO.
"Keanggotaan resmi Ukraina di NATO mungkin tidak akan terjadi, tetapi pengembangan militer di wilayah itu sudah berlangsung. Ini benar-benar merupakan ancaman bagi Rusia. Kami menyadari itu," ungkap Putin, seperti dikutip Reuters.
Putin menyoroti kunjungan menteri Lloyd Austin pada hari Selasa (19/10) ke Ukraina, di mana dia mengatakan telah secara efektif membuka jalan bagi Kyiv untuk bergabung dengan NATO.
Baca Juga: Situasi tegang, NATO dan AS tumpuk pasukan di perbatasan Rusia-Belarusia
Bukan merupakan rahasia bahwa AS adalah pendukung terkuat Ukraina sejak pencaplokan Krimea oleh Rusia pada tahun 2014 dan pecahnya perang pada tahun yang sama. Ukraina mengklaim perang tersebut menewaskan 14.000 dari pihaknya.
Putin cukup sering mengingatkan bahwa keanggotaan NATO untuk Ukraina akan menjadi peringatan untuk Rusia. Padahal, Rusia dan Ukraina memiliki hubungan yang sangat dekat sejak zaman kuno.
Minggu ini Rusia juga telah secara efektif memutuskan hubungan diplomatik dengan NATO, menyusul pengusiran 8 anggota misinya di sana karena dituduh sebagai mata-mata.
Para menteri pertahanan NATO juga menyetujui rencana baru pada hari Kamis (21/10) untuk mempertahankan diri dari potensi serangan Rusia di berbagai bidang.
Baca Juga: Para menteri pertahanan NATO akan menyetujui rencana induk pertahanan hadapi Rusia
Ketegangan antara Washington dan Moskow minggu ini setidaknya tercatat dalam tiga insiden, termasuk saat pasukan militer Rusia melaporkan telah mencegat sebuah kapal atau pesawat AS pada titik melanggar perairan atau wilayah udara. Laporan tersebut dibantah oleh AS.
Di sisi lain, Putin lebih optimis tentang hubungan dengan pemerintahan Presiden Joe Biden. Dia mengatakan pembicaraan antara Moskow dan Washington tentang stabilitas strategis dan keamanan siber bergerak ke arah yang benar.
Putin juga menyetujui keputusan Biden untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan. Rusia kini terlihat semakin dekat dengan Afghanistan setelah pemerintahan Taliban minggu ini mengirim utusannya ke Moskow untuk membicarakan tentang pembangunan negara.