kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.514   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.761   25,89   0,33%
  • KOMPAS100 1.207   4,86   0,40%
  • LQ45 964   5,17   0,54%
  • ISSI 233   0,32   0,14%
  • IDX30 495   2,78   0,56%
  • IDXHIDIV20 594   3,64   0,62%
  • IDX80 137   0,57   0,42%
  • IDXV30 143   0,37   0,26%
  • IDXQ30 165   0,90   0,55%

Putin Terbangkan Angsa Putih Tu-160M, Pesawat Pembom Berkemampuan Nuklir


Jumat, 23 Februari 2024 / 07:42 WIB
Putin Terbangkan Angsa Putih Tu-160M, Pesawat Pembom Berkemampuan Nuklir
ILUSTRASI. Vladimir Putin menerbangkan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang dimodernisasi pada Kamis (22/2/2024). REUTERS/Maxim Shemetov


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Doktrin nuklir Rusia menetapkan kondisi di mana seorang presiden Rusia akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir: secara umum sebagai respons terhadap serangan yang menggunakan nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya, atau terhadap penggunaan senjata konvensional terhadap Rusia ketika keberadaan negara berada di bawah ancaman.

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang sekarang menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, telah berulang kali memperingatkan risiko konflik nuklir dengan Barat sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada tahun 2022.

Namun Putin, yang merupakan panglima angkatan bersenjata Rusia, mengatakan pada bulan Oktober bahwa keberadaan negara Rusia tidak terancam dan bahwa tidak ada orang yang berakal sehat dan memiliki ingatan jernih akan berpikir untuk menggunakan senjata nuklir melawan Rusia.

Putin, 71 tahun, menerbangkan pesawat Tu-160 versi lama pada tahun 2005 saat latihan.

Berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tahun 2018, 10 pesawat pengebom nuklir Tu-160M yang dimodernisasi akan dikirim ke Angkatan Udara Rusia hingga tahun 2027 dengan biaya masing-masing sebesar 15 miliar rubel (US$ 163 juta).

Baca Juga: Taklukan Pabrik Kokas Aviivka, Militer Rusia Ambil Alih Kendali Penuh

Tupolev, produsen pesawat, mengatakan versi modern 60% lebih efektif dibandingkan versi lama dengan peningkatan signifikan pada persenjataan, navigasi, dan avionik.




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×