Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TORONTO. Perusahaan keamanan siber asal Israel, Perimeter 81 telah memiliki valuasi sebesar US$ 1 miliar, memberinya status unicorn setelah perusahaan mengumpulkan US$ 100 juta untuk mendanai pengembangan produk.
Putaran pendanaan yang dipimpin oleh B Capital, menandai lonjakan valuasi dari kenaikan terakhirnya pada Agustus 2020, ketika perusahaan bernilai US$ 200 juta. ION Crossover Ventures dan investor lama Insight Partners juga berpartisipasi dalam putaran tersebut.
“Dana segar tersebut akan diinvestasikan dalam pengembangan produk untuk membantu mencapai tujuan perusahaan dalam membangun platform yang menawarkan solusi satu atap untuk keamanan jaringan perusahaan,” kata Amit Bareket, salah satu pendiri dan chief executive officer di Perimeter 81 dikutip dari Reuters, Senin (6/6).
Perimeter 81 menawarkan solusi jaringan yang aman untuk tenaga kerja hybrid pada platform berbasis cloud-nya, termasuk Zero Trust Network Access, Firewall as a Service, dan VPN as a Service.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Berencana Kunjungi Arab Saudi, Ini Agendanya
"Dengan karyawan yang bekerja dari mana saja dan bisnis pindah ke cloud, kami telah berlipat ganda untuk membangun platform di mana kami akan memungkinkan bisnis dari berbagai ukuran untuk membangun jaringan perusahaan yang aman melalui internet tanpa menginstal infrastruktur fisik apa pun," kata Bareket.
Perusahaan yang berkantor pusat di Tel Aviv, yang awalnya menargetkan perusahaan menengah dengan kurang dari 5.000 karyawan, dengan cepat muncul sebagai pemain teratas dalam penawaran Akses Jaringan Tanpa Kepercayaan, area yang diinvestasikan perusahaan lebih banyak untuk mengakomodasi persyaratan kerja jarak jauh selama pandemi karena peralatan keamanan tradisional seperti firewall lokal menjadi kurang relevan.
Perimeter 81 sekarang memiliki kantor di New York dan Los Angeles. Perusahaan mengklaim untuk melayani sekitar 2.400 pelanggan global di seluruh industri, termasuk perusahaan IT Ingram Micro dan perusahaan telehealth Hims & Hers, dengan lebih dari setengah pendapatannya berasal dari Amerika Serikat.
