kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Raja Malaysia: Politisi tidak boleh mengakhiri perbedaan pendapat dengan permusuhan


Jumat, 16 Oktober 2020 / 18:03 WIB
Raja Malaysia: Politisi tidak boleh mengakhiri perbedaan pendapat dengan permusuhan
ILUSTRASI. Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah di Parlemen Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Januari 2019.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Raja Malaysia mendesak semua warga negara, terutama politisi, untuk merefleksikan diri bersama dan tidak membiarkan negara ditarik kembali ke dalam kekacauan politik.

Menurut Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, hal itu sangat penting ketika negara dihadapkan pada berbagai masalah dan masa depan yang sulit akibat pandemi Covid-19.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Pengawas Keuangan Istana Ahmad Fadil, Raja Malaysia menegaskan kembali bahwa anggota parlemen harus menunjukkan kedewasaan politik, dan untuk memahami serta memperhatikan keprihatinan warga, dan tidak mengabaikan kesejahteraan mereka.

Raja Malaysia sebelumnya menyampaikan pesan serupa di hadapan Majelis Rendah pada Mei lalu.

Baca Juga: Polisi Malaysia panggil Anwar Ibrahim untuk pemeriksaan, ada apa?

"Yang Mulia menegaskan kembali bahwa politisi tidak boleh mengakhiri perbedaan pendapat mereka dengan permusuhan, tetapi menyelesaikan masalah melalui konsultasi dan proses hukum yang diabadikan dalam Konstitusi Federal," kata Ahmad, Jumat (16/10), seperti dikutip Channel News Asia.

Raja kabarnya akan bertemu dengan para pemimpin partai politik besar Malaysia, setelah pertemuan dengan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim pada Selasa (13/10).

Anwar mengklaim bahwa dia memiliki lebih dari 120 anggota parlemen yang mendukungnya untuk mengambil alih jabatan perdana menteri dari Muhyiddin Yassin.

Saat ini, Raja menunda semua kegiatan menyusul Perintah Kontrol Gerakan Bersyarat (CMCO) selama dua minggu di wilayah Kuala Lumpur dan Putrajaya yang mulai berlaku pada Rabu (14/10) untuk mengekang penyebaran virus corona baru.

Selanjutnya: Anwar akan bentuk pemerintahan baru, Muhyiddin serahkan pada keputusan Raja Malaysia



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×