kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Raja Salman mengganti putra mahkota Arab Saudi


Rabu, 29 April 2015 / 21:49 WIB
Raja Salman mengganti putra mahkota Arab Saudi
ILUSTRASI. Air beras


Sumber: CNBC | Editor: Mesti Sinaga

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz kembali melakukan pergeseran di posisi puncak kerajaan petro dollar tersebut. Hari ini, Rabu (29/4) Raja Salman menunjuk Menteri Dalam Negeri Arab Saudi  Mohammed bin Nayef bin Abdul Aziz sebagai putra mahkota menggantikan Pangeran Muqrin bin Abdul Aziz. Pangeran Muqrin adalah saudara Raja Salman dari ibu yang berbeda.

Bersamaan dengan itu, Raja Salman juga mengangkat putranya sendiri yang kini menjabat Menteri Pertahanan, Mohammed bin Salman, sebagai wakil putra mahkota. Itu artinya, Mohammed bin Salman kini menduduki urutan ketiga dari hirarki kerajaan, setelah ayahnya dan putra mahkota yang baru, Mohammed bin Nayef.

Dalam surat keputusannya yang dipublikasikan oleh media pemerintah Arab Saudi,  Raja  Salman menyatakan keputusannya mengganti Muqrin dengan Mohammed bin Nayef  dan mengangkat putranya sebagai wakil putra mahkota telah disepakati oleh mayoritas keluarga penguasa Saudi dan Haiatu al-Bai'ah (Dewan Kesetiaan).

Melalui surat keputusan itu, Raja Salman juga mengganti Menteri Luar Negeri Pangeran Saud al-Faisal yang telah menduduki posisi tersebut sejak Maret 1975. Penggantinya adalah Duta Besar Arab Saudi di Washington, Adel al-Jubeir. Dus, ini lah pertama kalinya posisi tersebut dijabat oleh orang dari luar keluarga kerajaan.

Yang menarik, surat keputusan Raja Salman itu juga menyebutkan CEO Aramco Khalid al-Falih ditunjuk sebagai Menteri Kesehatan sekaligus sebagai Kepala (chairman ) Saudi Aramco. Saudi Aramco (Saudi Arabian Oil ) adalah perusahaan minyak nasional Arab Saudi dengan nilai sekitar US$ 10 triliun  yang menjadikannya perusahaan dengan nilai tertinggi di dunia

Penunjukan Falih di posisi barunya ini menyedot perhatian pelaku pasar minyak dunia. Posisi baru Falih sebagai chairman sebelumnya dipegang oleh Menteri Perminyakan Ali al-Naimi. Para trader minyak mengatakan, mereka terus memantau siapa yang akan menjadi CEO Aramco yang baru, dan apakah posisi Menteri Perminyakan Naimi akan terkena dampak.

Naimi yang sekarang sudah berusia 79 tahun telah menjadi Menteri Perminyakan Arab Saudi sejak 1995. Selama masa jabatannya itu, Naimi telah menghadapi beberapa  gejolak rontoknya harga minyak bumi selama masa. November lalu, di bawah pimpinan Naimi, Arab Saudi membuat keputusan penting untuk tidak mengurangi produksi untuk mendongkrak harga minyak yang belakangan terpuruk.  

Membangun monarki baru

Perubahan posisi lanjutan ini semakin menunjukkan terjadinya pergeseran besar di puncak kekuasaan keluarga Al Saud , dari orang-orang pilihan  almarhum Raja Abdullah, kini menuju monarki baru.

Ini adalah kali kedua Raja Salman bin Abdul Aziz melakukan perubahan besar di pusat kekuasaan Arab Saudi sejak dia menjadi raja menggantikan Raja Abdullah bin Abdul Aziz yang meninggal dunia Januari 2015 lalu.

Segera setelah dibaiat menjadi raja, Salman bin Abdul Aziz langsung melakukan perubahan besar-besaran di pusat kekuasaan kerajaan. Dia mengangkat Pangeran Muhammad bin Nayef bin Abdul Aziz (56 tahun) sebagai wakil putra mahkota. Sementara Putra mahkota adalah Pangeran Muqrin bin Abdul Aziz yang sudah berusia 70 tahun.  

Dan hari ini, seperti dibahas di atas, Muqrin dicopot dari posisinya sebagai putra mahkota, digantikan Muhammad bin Nayef bin Abdul Aziz. Sementara posisi wakil putra mahkota diisi oleh putra Raja Salman sendiri, yakni Mohammad bin Salman.

Bersamaan dengan itu, 30 Januari 2015, Raja Salman melakukan reshuffle terbesar yang pernah terjadi di negara tersebut, di mana dia mengangkat 31 anggota kabinet . Banyak pengamat menilai, pergantian ini sebetulnya merupakan upaya membersihkan para loyalis Raja Abdullah. Buktinya, dua putra mendiang Raja Abdullah, yakni Gubernur Mekkah Amir Mishaal bin Abdullah dan Gubernur Riyadh Amir Turki bin Abdullah pun diberhentikan. 



TERBARU

[X]
×