Sumber: Bloomber | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BANGKOK. Demonstrasi anti pemerintah yang berlangsung di Bangkok dalam beberapa hari terakhir dihentikan sementara waktu besok (5/12). Menurut para demonstran, aksi ini dihentikan demi menyambut perayaan ulang tahun Raja Thailand.
Namun, setelah tanggal tersebut, para demonstran berjanji akan turun ke jalan hingga Perdana Menteri Yingluck Shinawatra lengser. "Mulai 6 Desember, kami akan terus melakukan perjuangan setiap hari, setiap jam, setiap menit hingga kami menang," jelas Pimpinan Aksi Demonstran Suthep Thaugsuban.
Thaugsuban menuntut agar pemerintahan diganti dengan pemerintahan baru yang berkomitmen memerangi korupsi dan menghancurkan jaringan kekuasaan kakak Yingluck, yakni Thaksin Shinawatra. Sebelumnya, Thaksin digulingkan melalui kudeta militer pada 2006 lalu.
Kemarin (3/12), para demonstran menduduki kantor pemerintahan Thailand yang juga merupakan kantor Yingluck tanpa ada hambatan. Pasalnya, pasukan polisi anti huru hara ditarik untuk meredakan ketegangan yang sudah berlangsung selama lebih dari dua hari. Apalagi, sempat terjadi bentrokan antara demonstran dengan pihak kepolisian.
"Pemerintah menyadari adanya perlawanan dari kepolisian dapat menyebabkan kematian dari pihak demonstran anti-Thaksin," jelas Paul Chambers, director of research Institute of Southeast Asian Affairs di Chiang Mai University.
Pasar saham masih positif
Meski kondisi politik di Thailand kurang kondusif, namun indeks acuan Thailand masih mampu bergerak positif. Kemarin, SET Index Thailand naik untuk hari ketiga sebesar 0,7% menjadi 1.383,89.
Sementara, baht menguat 0,1% menjadi 32,15 per dollar AS pada pukul 08.12 waktu Bangkok. Pada 2 Desember lalu, nilai tukar baht berada di posisi 32,285 per dollar, yang merupakan level terlemah sejak 9 September.