Sumber: Fortune,Fortune | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Triliuner filantropis MacKenzie Scott kembali menegaskan komitmennya terhadap keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) melalui gelombang donasi besar-besaran.
Dalam putaran terbarunya, Scott mengucurkan sumbangan senilai US$ 42 juta atau sekitar Rp 693 miliar (kurs Rp 16.500) kepada 10,000 Degrees, organisasi nirlaba di Bay Area yang berfokus memperluas akses pendidikan tinggi bagi pelajar berpenghasilan rendah, terutama dari komunitas non-kulit putih.
Donasi tersebut menjadi yang terbesar sepanjang sejarah 45 tahun berdirinya 10,000 Degrees.
Langkah ini memperkuat strategi Scott dalam mendukung jalur kesempatan bagi mahasiswa generasi pertama dan berpenghasilan rendah, yang sebagian besar berasal dari kelompok minoritas.
Baca Juga: MacKenzie Scott Sumbang Rp 1,1 Triliun untuk Perkuat Kampus Kulit Hitam di AS
Selain itu, ia juga menyalurkan puluhan juta dolar ke Native Forward—penyedia beasiswa terbesar bagi mahasiswa suku asli Amerika sebagai sinyal berkelanjutan dari dukungannya terhadap pendidikan berbasis keadilan rasial di tengah tren penurunan dukungan terhadap program DEI di sektor pendidikan.
Polanya tetap konsisten: pemberian hibah besar dengan kepercayaan penuh kepada organisasi berorientasi kesetaraan. Melalui pendekatan ini, Scott menyediakan dana fleksibel bagi lembaga penerima untuk memperluas akses pendidikan bagi pelajar yang kurang terwakili.
Pada September lalu, Scott juga menyumbang US$ 70 juta kepada United Negro College Fund (UNCF) untuk memperkuat dana abadi di 37 universitas kulit hitam bersejarah (HBCU).
Donasi besar ini dirancang guna menciptakan aliran pendapatan berkelanjutan dan menutup kesenjangan kekayaan antara institusi kulit hitam dan perguruan tinggi mayoritas kulit putih. Langkah tersebut memperkuat fokus jangka panjang Scott terhadap kesetaraan pendidikan sebagai pilar utama filantropinya.
Model donasi Scott dikenal cepat, berskala besar, dan tanpa syarat. Dana disalurkan dengan segera tanpa batasan penggunaan, memberi kebebasan kepada penerima untuk menyalurkan dana ke area paling mendesak.
Baca Juga: Rajin Donasi, Kekayaan Bill Gates Kini Lebih Kecil dari Mantan Asistennya
Pada 2024, ia memperkuat pendekatan ini melalui inisiatif terbuka lewat Yield Giving, tanpa meninggalkan elemen kejutan yang telah menjadi ciri khas dari gaya filantropinya.
Dalam lima tahun terakhir, Scott telah menyumbangkan lebih dari US$ 19 miliar kepada ribuan organisasi. Hanya pada 2024, ia menyalurkan sekitar US$ 2 miliar dolar kepada hampir 200 penerima yang berfokus pada keamanan ekonomi, perumahan, lapangan kerja, pengembangan anak, pendidikan tinggi, dan kesehatan.
Portofolionya meliputi organisasi di bidang perumahan terjangkau, kesetaraan kesehatan, pendidikan, dan inklusi finansial, dengan pendanaan berulang bagi lembaga yang dinilai efektif.
Pendekatan tanpa syarat ini dimaksudkan untuk mempercepat penguatan kapasitas institusi, terutama bagi HBCU dan lembaga pendidikan yang melayani mahasiswa dari komunitas kurang terwakili.
Baca Juga: Emiten Hashim Djojohadikusumo (WIFI) Bagi Tebar Dividen Rp 4,72 Miliar
Scott, yang berkomitmen menyumbangkan sebagian besar kekayaannya setelah perceraiannya dengan pendiri Amazon Jeff Bezos, kini memperluas pendekatannya ke investasi berbasis misi.
Ia berencana mengarahkan modal pada portofolio yang mendukung mobilitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, serta menggandakan dampak sosialnya melalui hibah tanpa batasan.
Ke depan, Scott diperkirakan akan terus menekankan pendanaan berbasis kepercayaan, pemberian ulang bagi penerima yang berprestasi, serta donasi penguatan dana abadi yang dapat mengubah tujuan kesetaraan menjadi aset kelembagaan yang berkelanjutan.