Sumber: CNN | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Filantropis triliuner MacKenzie Scott menyumbangkan US$ 70 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun kepada United Negro College Fund (UNCF), lembaga penyedia beasiswa terbesar bagi mahasiswa minoritas di Amerika Serikat.
Dana ini akan digunakan untuk memperkuat 37 universitas bersejarah kulit hitam (Historically Black Colleges and Universities/HBCUs) yang menjadi anggota UNCF.
Sumbangan tersebut menjadi salah satu donasi tunggal terbesar yang pernah diberikan Scott, sekaligus salah satu yang pertama diumumkan secara terbuka pada 2025.
Scott, yang dikenal tertutup soal kegiatan filantropinya, biasanya hanya mengungkap donasi melalui situs pribadinya setelah penerima dana mengonfirmasinya.
“Hadiah luar biasa ini adalah bentuk kepercayaan besar terhadap HBCUs dan kerja UNCF,” kata Presiden sekaligus CEO UNCF, Dr. Michael L. Lomax, dalam pernyataannya kepada Associated Press.
Baca Juga: Bill Gates Akan Sumbang Rp 3.300 Triliun pada 2045 dan Kecam Elon Musk
“Ini memberikan kesempatan sekali seumur hidup bagi lembaga-lembaga kami untuk membangun aset permanen yang akan menopang mahasiswa dan kampus selama puluhan tahun ke depan,” imbuhnya.
Menurut Lomax, donasi Scott akan dialokasikan ke dana abadi bersama UNCF yang ditargetkan mencapai US$ 370 juta, atau sekitar US$ 10 juta untuk masing-masing universitas anggota.
Dana tersebut akan diinvestasikan dan ditargetkan menghasilkan imbal hasil sekitar 4% per tahun. Hasilnya kemudian dibagikan ke universitas untuk menstabilkan anggaran mereka. Penguatan dana abadi menjadi prioritas karena endowment HBCUs masih tertinggal 70% dibanding universitas lain di AS.
Upaya penggalangan dana US$ 1 miliar yang digagas UNCF juga dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan pendanaan antara HBCUs dengan kampus lain.
Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp 16.287 Per Dolar AS pada Kamis (7/8), Ini Sentimen Pendorongnya
Studi pada 2023 menunjukkan, delapan kampus Ivy League menerima donasi US$ 5,5 miliar dari 1.000 yayasan terbesar di AS pada 2019. Sebaliknya, 99 HBCUs hanya memperoleh US$ 45 juta.
Scott, novelis sekaligus mantan istri pendiri Amazon Jeff Bezos, menandatangani Giving Pledge pada 2019 dengan janji menyumbangkan lebih dari separuh kekayaannya. Sejak saat itu, HBCUs menjadi salah satu penerima favorit donasinya. Pada 2020, ia juga pernah memberikan US$ 10 juta kepada UNCF.
Meski tak pernah secara khusus menyinggung dukungannya terhadap HBCUs, Scott menulis pada 2020 bahwa keputusan pendanaannya didorong oleh keyakinan kuat pada nilai keragaman dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
Hingga 2024, ia telah menyalurkan total US$ 19,2 miliar dalam bentuk hibah tanpa syarat penggunaan, sementara kekayaannya saat ini diperkirakan Forbes mencapai US$ 34 miliar.
Phil Buchanan, Presiden The Center for Effective Philanthropy, menyebut pendekatan Scott memberi dampak besar bagi lembaga penerima.
Baca Juga: Rupiah Melemah ke Rp 16.435 per Dolar AS pada Rabu (3/9/2025) Siang, Ini Pemicunya
Studi lembaganya terhadap 2.000 organisasi nonprofit menemukan bahwa kekhawatiran publik soal penyalahgunaan dana atau pembengkakan biaya justru tidak terbukti.
“Faktanya, lembaga-lembaga itu cukup bijak mengelola dana besar tersebut,” ujarnya.
Lomax menegaskan, dukungan Scott diharapkan menjadi contoh bagi para donor lainnya.
“Dengan mempercayakan UNCF mengelola dana ini, Scott menegaskan bahwa HBCUs layak menerima investasi sebesar ini. Kedermawanannya akan memperkuat institusi anggota kami dan membuka jalan sukses bagi generasi penerus,” katanya.