kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Redakan ketegangan, Rusia minta AS tidak kerahkan rudal di Eropa


Senin, 26 Oktober 2020 / 18:55 WIB
Redakan ketegangan, Rusia minta AS tidak kerahkan rudal di Eropa
ILUSTRASI. Rudal pencegat Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) diluncurkan dari Pacific Spaceport Complex Alaska selama uji coba di Kodiak, Alaska, AS, 30 Juli 2017.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia meminta Amerika Serikat (AS) tidak mengerahkan rudal darat tertentu di Eropa, serta memperkenalkan langkah-langkah verifikasi bersama untuk membangun kepercayaan setelah runtuhnya Perjanjian Kekuatan Nuklir Jangka Menengah (INF).

AS menarik diri dari INF 1987 pada tahun lalu dan menuduh Rusia melanggar perjanjian tersebut, tuduhan yang dibantah oleh Moskow.

Arsitektur kendali senjata nuklir global semakin tertekan sejak itu, karena AS dan Rusia belum menyetujui penggantian New START, perjanjian pelucutan senjata strategis yang akan berakhir pada Februari 2021.

Pada Senin (26/10), Moskow menyarankan langkah-langkah "de-eskalasi", seperti mengizinkan Rusia untuk melakukan pemeriksaan pada sistem pertahanan anti-rudal Aegis Ashore AS di Eropa, dan Washington memeriksa rudal jelajah 9M729 Rusia di fasilitas di eksklaf Kaliningrad.

Baca Juga: Perjanjian diperpanjang, Rusia dan AS siap bekukan senjata nuklir selama satu tahun

"Kami mengusulkan semua pihak yang berkepentingan untuk mempertimbangkan opsi konkret untuk langkah-langkah verifikasi bersama guna menghilangkan kekhawatiran yang ada," kata Kremlin atau Istana Kepresidenan Rusia dalam sebuah pernyataan di situsnya seperti dikutip Reuters.

INF melarang rudal berbasis darat dengan jangkauan 500 km hingga 5.500 km, mengurangi kemampuan AS dan Rusia untuk meluncurkan serangan nuklir dalam waktu singkat.

Selanjutnya: Erdogan: Amerika Serikat tidak mengerti siapa yang dihadapinya




TERBARU

[X]
×