kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Redam dampak demo, China minta BUMN mereka untuk mendongkrak investasi di Hong Kong


Jumat, 13 September 2019 / 16:53 WIB
Redam dampak demo, China minta BUMN mereka untuk mendongkrak investasi di Hong Kong
ILUSTRASI. Properti kota Hong Kong


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. China meminta perusahaan-perusahaan negara terbesarnya untuk mengambil peran yang lebih aktif di Hong Kong. Termasuk, meningkatkan investasi dan menegaskan lebih banyak kontrol mereka di pusat keuangan Asia itu.

Dalam pertemuan pekan ini di Shenzhen, kota yang berbatasan dengan Hong Kong, tiga eksekutif termasuk seorang yang hadir kepada Reuters mengatakan, perwakilan senior dari hampir 100 perusahaan terbesar milik Pemerintah China didesak untuk melakukan bagian mereka guna membantu mendinginkan krisis politik terbesar di Tiongkok China dalam beberapa tahun terakhir itu.

Pada pertemuan tersebut, dua eksekutif yang minta namanya tidak ditulis bilang, para BUMN berjanji untuk berinvestasi lebih banyak di industri utama di Hong Kong, termasuk realestat dan pariwisata, dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja bagi warga lokal dan menstabilkan pasar keuangan.

Baca Juga: Aksi demo belum reda, seri turnamen tenis WTA di Hong Kong ditunda

Tapi, kata mereka, tidak ada investasi spesifik yang dibahas atau disepakati dalam pertemuan itu. Perusahaan pelat merah China yang hadir termasuk raksasa minyak Sinopec dan konglomerasi China Merchants Group.

Penyelenggara pertemuan tersebut adalah Komisi Administrasi dan Pengawasan Aset Milik Negara (SASAC). Badan yang sangat kuat ini mengawasi sektor-sektor penting di China, yang mencakup beberapa perusahaan terbesar di dunia, seperti baja, energi, distribusi, dan telekomunikasi.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×