kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Redam lonjakan kasus virus corona, Turki terapkan lockdown nasional


Selasa, 27 April 2021 / 13:12 WIB
Redam lonjakan kasus virus corona, Turki terapkan lockdown nasional


Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Warga Turki harus tinggal sebagian besar di rumah di bawah "penguncian penuh" nasional mulai Kamis, 29 April hingga 17 Mei untuk mengekang lonjakan infeksi virus corona baru dan kematian, Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan.

Turki mencatat 37.312 infeksi baru virus corona dan 353 kematian dalam 24 jam sebelumnya pada Senin, 26 April, data Kementerian Kesehatan Turki menunjukkan. Turun tajam dari pertengahan April tapi masih menjadi tertinggi keempat di dunia.

Mengumumkan langkah-langkah baru pada Senin setelah rapat kabinet, Erdogan mengatakan, semua perjalanan antarkota butuh persetujuan resmi, semua sekolah akan tutup, dan batas kapasitas yang ketat akan berlaku bagi pengguna transportasi umum.

Warga Turki harus tinggal di dalam rumah kecuali untuk perjalanan belanja penting dan perawatan medis yang mendesak. Kelompok tertentu termasuk pekerja layanan darurat dan karyawan di sektor makanan dan manufaktur bebas dari aturan itu.

Baca Juga: Tsunami Covid-19, India bagaikan neraka

Pembatasan baru berlaku mulai pukul 19:00 waktu setempat pada Kamis lusa dan akan berakhir pada 17 Mei nanti jam 05.00.

“Pada saat Eropa memasuki fase pembukaan kembali, kami perlu segera memangkas jumlah kasus kami hingga di bawah 5.000 agar tidak ketinggalan," kata Erdogan, seperti dikutip Al Jazeera. 

"Jika tidak, kami pasti akan menghadapi biaya besar di setiap daerah, mulai dari pariwisata hingga perdagangan dan pendidikan,” ujar Presiden Turki.

Langkah-langkah tersebut tampaknya untuk menghindari lonjakan kasus virus corona lain saat Hari Raya Idul Fitri, di mana sudah menjadi tradisi masyarakat Turki berkunjung ke sanak saudaranya.

Selanjutnya: WHO: Situasi Covid-19 di India sangat memilukan




TERBARU

[X]
×