Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TAIPE. Taiwan, Kamis (27/2), mengerek tingkat respons epidemi ke level tertinggi, saat mereka menyiapkan paket US$ 2 miliar untuk meredam dampak virus corona baru ke ekonomi yang bergantung pada ekspor.
Reuters mengutip Central News Agency melaporkan, langkah tersebut memungkinkan Pemerintah Taiwan untuk menangani wabah Covid-19 dengan cara yang jauh lebih cepat, dengan lebih banyak sumber daya di berbagai kementerian
Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengumumkan keputusan itu dalam rapat kabinet pada Kamis, menyusul kasus penularan virus corona secara sporadis di negaranya, yang telah menjangkiti 32 orang dengan satu kematian.
Baca Juga: Menkes: Kita ikuti aturan WHO dan jangan paranoid juga
Keputusan menaikkan tingkat respons epidemi ke level tertinggi lahir selang beberapa hari Parlemen Taiwan menyetujui paket T$ 60 miliar (US$ 2 miliar) untuk meredam dampak virus coronan terhadap ekonomi negaranya.
Paket tersebut mencakup pinjaman untuk usaha kecil, subsidi buat biro perjalanan yang sangat terpukul virus corona, dan bahkan voucer belanja untuk membeli makanan di pasar malam terkenal di Taiwan.
"Ketika wabah semakin serius dari hari ke hari, Taiwan perlu meningkatkan pertahanannya terhadap virus (corona)," kata Presiden Taiwan Tsai Ing-wen saat mengawasi pasukan yang bertugas melakukan desinfeksi pada Kamis pagi.
Baca Juga: Penyebaran virus corona ke berbagai negara membuat harga minyak terus tertekan
"Kami akan mengintegrasikan semua sumber daya pemerintah untuk memerangi ancaman virus corona," ujar dia seperti dilansir Reuters
Taiwan sudah menangguhkan perjalanan ke China untuk menekan penyebaran virus corona, dan menyarankan warganya agar tidak mengunjungi Korea Selatan yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 hingga 1.200 kasus lebih.
Pekan ini, Taiwan juga meloloskan rancangan undang-undang untuk menghukum orang yang melanggar perintah karantina di rumah. Bagi yang melanggar, ada ancaman denda sebesa T$ 2 juta atau dua tahun penjara.