Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tekanan Pemerintah China terhadap bisnis Alibaba Group terus berlanjut. Setelah dihadapkan dengan penyelidikan antimonopoli oleh Otoritas Antimonopoli China, Ant Group diminta melakukan perombakan bisnis dan lebih fokus pada bisnis awalnya sebagai penyedia layanan pembayaran.
Desakan bank sentral China tersebut akan jadi pukulan berat bagi Jack Ma. Pasalnya, itu bakal menghambat pertumbuhan bisnis kredit konsumer dan manajemen kekayaan (wealth management) yang paling menguntungkan saat ini.
Pengumuman bank sentral China itu datang hanya berselang satu bulan setelah regulator menangguhkan rencaana penawaran umum perdana (IPO) jumbo Ant Group senilai US$ 37 miliar di Bursa Shanghail dan Hong Kong dan berselang beberapa hari setelah penyelidikan antimonopoli terhadap perusahaan ini resmi dimulai pada Kamis (24/12).
Regulator China dan pejabat Partai Komunis telah mengekang kerajaan keuangan Alibaba yang luas setelah sang pemilik Jack Ma secara terbuka mengkritik sistem peraturan negara pada bulan Oktober karena menghambat inovasi.
Baca Juga: Saham Alibaba jatuh di Hong Kong di tengah menghijaunya bursa Asia
Perwakilan Ant telah bertemu pada Sabtu (26/12) dengan pejabat dari bank sentral dan perbankan China lainnya, sekuritas dan regulator valuta asing "Regulator telah mendesak Ant untuk memperbaiki pelanggaran peraturan keuangan, termasuk dalam bisnis kredit, asuransi dan manajemen kekayaan, dan merombak bisnis peringkat kreditnya untuk melindungi informasi pribadi," kata Wakil Gubernur Bank Rakyat China (PBOC) Pan Gongsheng seperti dikutip Reuters, Minggu (28/12).
Pan telah berhenti mendorong pembubaran Ant tetapi mendesak dilakukan restrukturisasi operasional perusahaan secara signifikan. Ant diminta harus mendirikan perusahaan induk terpisah untuk memastikan kecukupan modal dan kepatuhan terhadap peraturan, kata Pan.
Ant juga harus memiliki lisensi penuh untuk menjalankan bisnis kredit pribadinya, serta lebih transparan tentang transaksi pembayaran pihak ketiga dan tidak terlibat dalam persaingan tidak sehat.
Dalam pertemuan tersebut, regulator keuangan China menunjukkan masalah Ant termasuk tata kelola perusahaan yang buruk, pelanggaran tuntutan peraturan, arbitrase regulasi ilegal, penggunaan keuntungan pasarnya untuk menekan pesaing, dan merugikan kepentingan hukum konsumen.
Sementara, Ant dalam sebuah pernyataan menyebut, pihaknya akan membentuk kelompok kerja untuk melakukan perbaikan dan akan sepenuhnya menerapkan persyaratan peraturan.
Ant berawal dari Alipay, yang diluncurkan pada 2004 sebagai layanan pembayaran, dan 33% dimiliki oleh Alibaba. Aplikasi Alipay mendominasi pembayaran digital di China, dengan lebih dari 730 juta pengguna bulanan. Perusahaan yang berbasis di Hangzhou juga membangun kerajaan yang menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman China, mengamankan pinjaman jangka pendek dalam beberapa menit. Itu siap untuk dinilai lebih dari $ 300 miliar dalam debut pasar sahamnya.
Bulan lalu, China mengeluarkan rancangan aturan yang bertujuan untuk mencegah perilaku monopoli oleh perusahaan internet, dan Politbiro bulan ini berjanji untuk memperkuat upaya anti-monopoli pada tahun 2021 dan mengekang "ekspansi modal yang tidak teratur."
China juga memperingatkan raksasa internet bulan ini untuk bersiap menghadapi peningkatan pengawasan, karena mereka mengenakan denda dan mengumumkan penyelidikan merger yang melibatkan Alibaba dan Tencent Holdings Ltd.