Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Regulator keuangan global telah menyusun rencana untuk memantau risiko secara lebih ketat seiring dengan meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) oleh bank dan sektor keuangan lainnya.
Kekhawatiran yang diangkat otoritas keuangan antara lain terlalu banyak lembaga yang akhirnya menggunakan model AI dan perangkat keras khusus yang sama, yang dapat menyebabkan perilaku seperti kawanan.
"Ketergantungan yang tinggi ini dapat menciptakan kerentanan jika hanya ada sedikit alternatif yang tersedia," demikian menurut laporan the Financial Stability Board, pengawas risiko G20 seperti dikutip Reuters, Jumat (10/10/2025).
Baca Juga: Lonjakan Pendanaan dan Valuasi Tinggi Startup AI Picu Kekhawatiran Bubble
Sebuah studi terpisah yang diterbitkan kelompok payung bank sentral, Bank for International Settlements (BIS) menyatakan bahwa terdapat "kebutuhan mendesak" bagi bank sentral, regulator keuangan, dan otoritas pengawas untuk "meningkatkan peran mereka" terkait AI.
"Ada kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan mereka, baik sebagai pengamat yang terinformasi tentang dampak kemajuan teknologi maupun sebagai pengguna teknologi itu sendiri," sebut BIS.
Baca Juga: Booming AI & Bubble Dotcom