Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. The Federal Reserve merilis rekapan hasil pertemuan mereka yang berlangsung 29-30 Oktober 2013 lalu. Salah satu hasilnya adalah the Fed memberikan sinyal bahwa bank sentral akan mulai memangkas nilai pembelian obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan dalam beberapa bulan ke depan.
"Para anggota the Fed secara umum memprediksi bahwa data ekonomi akan membaik secara konsisten seiring pulihnya pasar tenaga kerja dan mempertimbangkan untuk menurunkan nilai pembelian obligasi dalam beberapa bulan ke depan," demikian penjelasan the Fed dalam rekapan yang dirilis kemarin (20/11) di Washington.
FOMC tengah mempertimbangkan bagaimana dan kapan pengurangan stimulus dilakukan tanpa memicu kenaikan suku bunga acuan yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi AS dan menghambat pulihnya pasar tenaga kerja.
Pertemuan tersebut juga menggambarkan diskusi berkepanjangan mengenai langkah apa yang akan ditempuh oleh the Fed dalam mempertahankan suku bunga mendekati nol. Mereka belum mengambil keputusan mengenai hal tersebut.
"Sepertinya mereka akan segara melakukan pemangkasan stimulus. Banyak fokus dalam hasil rapat kemarin karena waktu untuk menurunkan stimulus semakin dekat dan mereka ingin memberikan sinyal bahwa mereka masih akan tetap santai meski setelah tapering dilakukan," jelas Sam Coffin, ekonom UBS Securities LLC di New York.
Menanggapi hasil pertemuan the Fed, pasar finansial bereaksi negatif. Pasar saham memerah dan tingkat yield dari surat utang AS meningkat.
Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,4% menjadi 1.781,37. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 15.900,82 meski sempat menembus level 16.000 selama tiga hari berturut-turut.
Sementara, tingkat yield untuk surat utang AS berjangka waktu 10 tahun naik menjadi 2,8% atau naik 0,09 percentage poin.