kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Rencana Putin memperpanjang kekuasaan ditentang dengan demonstrasi


Senin, 20 Januari 2020 / 10:59 WIB
Rencana Putin memperpanjang kekuasaan ditentang dengan demonstrasi
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar ketika ia menyampaikan pidato kenegaraan tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow, Rusia 15 Januari 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Namun, rencana Putin telah memecah oposisi anti-Kremlin, dengan beberapa menyebutnya "kudeta anti-konstitusional" dan yang lain, seperti politisi oposisi terkemuka Alexei Navalny, menolaknya sebagai tidak penting dalam skema hal-hal dan karenanya tidak layak untuk diprotes.

Galyamina, anggota dewan kota Moskow, pada hari Minggu membawa salinan konstitusi Rusia yang katanya terancam oleh reformasi Putin. "Putin pergi dari kantor !," Galyamina dan yang lainnya berteriak, mengatakan rencananya sama dengan menekan orang-orang Rusia.

Baca Juga: Dilema China dalam konflik panas Amerika Serikat versus Iran

Pada hari Sabtu, beberapa orang Rusia bergantian mengadakan piket satu orang di luar administrasi kepresidenan untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka dengan reformasi konstitusi Putin.

Kantor berita TASS juga melaporkan bahwa pihak berwenang di Moskow telah mengesahkan protes hingga 10.000 orang terhadap reformasi Putin pada 1 Februari. Tidak jelas siapa organisasinya.

Baca Juga: Prancis dan Rusia ingin menjaga kesepakatan nuklir Iran



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×