Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
PARIS. Di luar dugaan, indeks kepercayaan bisnis Prancis jatuh. Hari ini, Kantor statistik Insee melaporkan, per Januari, sentimen manajer perusahaan jatuh ke level 91, dibanding bulan sebelumnya sebesar 94. Angka tersebut pun di bawah ekspektasi ekonom, yang memprediksi indeks kepercayaan akan mencapai level 95.
Data itu mengindikasikan sinyal terbaru, Perancis sebagai negara ekonomi terbesar kedua di Eropa, telah memasuki resesi kedua dalam tiga tahun terakhir. Padahal, dengan memangkas suku bunga dua kali sejak Oktober, dan menawarkan pinjaman bank terbatas selama tiga tahun, Bank Sentral Eropa berusaha meningkatkan pembiayaan untuk bisnis dan kepercayaan pasar.
Michel Martinez, ekonom Societe Generale menyebut, tingkat kepercayaan tersebut rendah, dan Perancis mungkin dalam resesi. "Ekspektasi kami, perekonomian sudah stagnan atau menyusut, meskipun akan sangat lemah, tapi tidak seperti apa yang terjadi di 2008 dan 2009," ujarnya, di Paris.
Sebelumnya, pada 16 Desember lalu, Insee juga memprediksi, ekonomi Perancis mungkin menyusut 0,2% pada kuartal keempat, dan bisa menyusut 0,1% lagi di kuartal pertama, sebelum naik 0,1% pada kuartal kedua 2012. Perlambatan ekonomi dimulai pada pertengahan tahun lalu, di saat meningkatnya kekhawatiran para pemimpin Eropa akan gagal mengatasi krisis utang.
Sementara itu, Presiden ECB Mario Draghi menegaskan, tahun ini akan menjadi lebih baik untuk kawasan Euro, karena pemerintah terus mendorong reformasi fiskal dan manfaat dari banjir likuiditas murah ECB. "Saya yakin, Euro akan berada dalam kondisi lebih baik di 2012, karena saya melihat kemajuan yang telah dicapai pada dua akar masalah, yaitu kurangnya disiplin fiskal dan kurangnya reformasi struktural," kata Draghi, di Abu Dhabi, pada 19 Januari lalu.
Presiden Nicolas Sarkozy telah menerapkan dua putaran pemotongan anggaran dan kenaikan pajak untuk melindungi anggaran ekonomi, dan berjanji untuk melakukan lebih banyak jika diperlukan.