kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   -2.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.455   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.485   -120,73   -1,83%
  • KOMPAS100 947   -17,38   -1,80%
  • LQ45 731   -16,06   -2,15%
  • ISSI 204   -1,87   -0,91%
  • IDX30 378   -10,17   -2,62%
  • IDXHIDIV20 460   -10,54   -2,24%
  • IDX80 107   -1,84   -1,69%
  • IDXV30 113   -1,14   -1,00%
  • IDXQ30 124   -3,16   -2,48%

Robert Kiyosaki: Bitcoin sedang Diobral, Saya Beli


Kamis, 27 Februari 2025 / 21:18 WIB
Robert Kiyosaki: Bitcoin sedang Diobral, Saya Beli
ILUSTRASI. Penulis buku keuangan dan investor terkemuka asal AS Robert Kiyosaki.


Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Robert Kiyosaki, investor ternama sekaligus penulis buku keuangan pribadi terlaris Rich Dad Poor Dad, kembali mengungkapkan pandangannya yang optimistis terhadap Bitcoin (BTC) meskipun harga aset kripto tersebut mengalami penurunan signifikan baru-baru ini.

Pada 25 Februari 2025, harga Bitcoin anjlok sebesar 7% ke level US$87.000, angka yang terakhir kali terlihat pada November 2024. Sehari kemudian, BTC kembali merosot ke US$85.810 akibat lonjakan outflow dari exchange-traded fund (ETF) yang mencapai rekor US$940 juta.

Pada saat artikel ini ditulis, BTC diperdagangkan pada harga US$86.310, mencatatkan penurunan 11,39% dalam sepekan dan meningkatkan kerugian sepanjang tahun (year-to-date/YTD) hingga 8,12%.

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Jika Bitcoin Jatuh, Saya akan Serok Sebanyak Mungkin!

Meskipun demikian, analis kripto terkenal sekaligus pendiri MN Capital, Michaël van de Poppe, mengungkapkan keyakinannya bahwa titik terendah Bitcoin saat ini kemungkinan berada dalam kisaran US$83.000 hingga US$87.000. Pendapat ini diperkuat dengan adanya kenaikan harga terbaru yang disertai dengan volume perdagangan yang lebih besar.

Kiyosaki: "Tukar Uang Palsu dengan Bitcoin dan Perak"

Robert Kiyosaki, yang selama ini dikenal sebagai pendukung kuat Bitcoin, menanggapi situasi ini dengan pandangan yang positif. Dalam unggahan di media sosial X pada 27 Februari, ia menegaskan bahwa penyebab utama penurunan harga BTC bukanlah faktor internal kripto itu sendiri, melainkan sistem moneter Amerika Serikat yang sarat utang.

Kiyosaki menyoroti utang nasional AS yang telah mencapai US$36 triliun, meskipun ia juga menyebut angka US$230 triliun yang mencakup kewajiban yang belum didanai, seperti program Medicare dan Jaminan Sosial. Menurutnya, beban utang yang begitu besar ini berpotensi menyebabkan kehancuran pasar obligasi, lonjakan inflasi, serta anjloknya nilai dolar AS.

Sejalan dengan pandangannya tentang Bitcoin, Kiyosaki juga kembali menyarankan investor untuk beralih ke logam mulia, terutama perak dan emas, sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi global.

Baca Juga: Cadangan Emas AS di Fort Knox Diragukan, Robert Kiyosaki Peringatkan Kehancuran Dolar

Prediksi Lonjakan Harga Perak

Selain Bitcoin, Kiyosaki turut menyampaikan prediksi bullish terhadap harga perak. Berdasarkan informasi dari sumber-sumbernya, ia memperkirakan harga perak akan mengalami lonjakan signifikan setelah harga emas mencapai rekor tertinggi baru di level US$3.000 per troy ounce.

Saat ini, harga perak masih sekitar US$50 di bawah level tertinggi sepanjang masa (ATH). Kiyosaki memperkirakan bahwa harga perak dapat meningkat dari US$32 menjadi US$70 per ounce dalam waktu dekat.

Meskipun prediksi ini terdengar ambisius, CEO Dolly Varden Silver, Shawn Khunkhun, juga mengungkapkan pandangan serupa terkait potensi kenaikan harga perak di masa mendatang.

Selanjutnya: Trump Cabut Lisensi Minyak Chevron di Venezuela, Tuduh Maduro Gagal Reformasi Pemilu

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (28/7): Dari Cerah hingga Diguyur Hujan



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×