kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Robert Kiyosaki: Depresi Ekonomi Adalah Peluang Terbaik untuk Jadi Kaya


Selasa, 20 Mei 2025 / 20:43 WIB
Robert Kiyosaki: Depresi Ekonomi Adalah Peluang Terbaik untuk Jadi Kaya
ILUSTRASI. Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service baru saja memangkas peringkat kredit pemerintah Amerika Serikat


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service baru saja memangkas peringkat kredit pemerintah Amerika Serikat dari Aaa menjadi Aa1, mengutip total utang nasional sebesar US$36 triliun serta tingginya beban bunga sebagai alasan utama.

Penurunan ini diumumkan pada Jumat malam setelah pasar tutup, dan langsung berdampak terhadap sentimen pasar — menyebabkan bursa saham AS stagnan pada perdagangan Senin.

Namun, pengusaha dan penulis keuangan ternama Robert Kiyosaki justru memandang situasi ini dari sisi yang berbeda: bukan sebagai ancaman, melainkan peluang besar untuk menjadi kaya.

Robert Kiyosaki: "Krisis Adalah Waktu Terbaik Menjadi Pengusaha"

Dalam unggahan panjang di media sosial, Kiyosaki menegaskan bahwa kondisi krisis sering kali membuka pintu peluang luar biasa yang tidak tersedia dalam ekonomi yang sedang kuat. Menurutnya, pasar yang jatuh membuka ruang untuk membeli properti dengan harga lebih murah, memulai bisnis baru, dan membangun kekayaan dari nol.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Ramal Bitcoin Tembus US$250.000: Beli Lebih Banyak, Jangan Jual!

“Berita baiknya adalah... saat pasar jatuh, menjadi pengusaha bisa lebih mudah, harga properti jadi murah… dan krisis membuka peluang yang tidak ada di masa ekonomi kuat,” tulisnya dikutip dari financialexpress.

Ia mengajak publik untuk berpikir seperti pengusaha, bukan karyawan. Bagi Kiyosaki, menggantungkan harapan pada keamanan kerja, gaji tetap, dan tabungan 401k yang tergerus hanyalah ilusi di tengah ekonomi yang menuju jurang.

Peringatan dari Buku "Rich Dad’s Prophecy" Kini Jadi Kenyataan?

Kiyosaki menyebut bahwa dirinya telah memprediksi skenario ini lebih dari satu dekade lalu dalam bukunya “Rich Dad’s Prophecy” (2013). Ia kembali menekankan pentingnya investasi pada real estat produktif, logam mulia seperti emas dan perak, serta Bitcoin sebagai bentuk perlindungan kekayaan jangka panjang.

“Simpan emas asli, perak asli, dan sekarang Bitcoin. Bukan ETF. Crash yang saya peringatkan dalam Rich Dad’s Prophecy sudah dimulai,” katanya.

Peringatan Keras: “AS Seperti Ayah yang Tidak Bertanggung Jawab”

Dalam analisanya, Kiyosaki menyamakan kondisi fiskal pemerintah AS saat ini dengan "ayah malas yang hidup dari uang pinjaman, tidak bekerja, dan tidak mengurus keluarganya." Peringkat kredit yang turun, menurutnya, akan berdampak sangat luas.

“Downgrade Moody’s bisa berarti suku bunga lebih tinggi, resesi di AS, ekonomi melambat, pengangguran meningkat, pasar obligasi dan properti kolaps, bank-bank lemah bisa bangkrut… semua ini mengarah pada Depresi seperti 1929,” tulis Kiyosaki.

Baca Juga: Robert Kiyosaki kepada Kelas Menengah: Pelajari 5 Hal Ini Jika Ingin Kaya Raya

Strategi Lindung Nilai: Emas, Perak, dan Bitcoin Jadi Pilihan Utama

Salah satu saran utama dari Kiyosaki dalam menghadapi kemungkinan krisis keuangan global adalah dengan “menyelamatkan diri sendiri”, alih-alih mengandalkan sistem ekonomi tradisional.

Ia dengan tegas menolak konsep menabung uang fiat, yang menurutnya kini hanyalah “uang palsu” tanpa nilai intrinsik. Sebagai gantinya, ia merekomendasikan menyimpan kekayaan dalam bentuk aset nyata dan desentralisasi.

“Cara terbaik melindungi diri bukanlah dengan menabung uang fiat palsu, tapi dengan menyimpan emas, perak, dan Bitcoin. Bukan melalui ETF atau instrumen spekulatif.”

Selanjutnya: Warga Negara Singapura Berusia 20 Tahun Pimpin Sindikat Kejahatan Kripto di Amerika

Menarik Dibaca: Mulai 1 Juni, KAI Hadirkan Kereta Suite Class Compartment di KA Argo Bromo Anggrek




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×